- Mobile Legends: Bang Bang sudah memasuki Season 16.
- Saat ini setidaknya ada lima formasi dan strategi META yang sering digunakan.
- Hypercarry jadi strategi yang sering digunakan saat ini.
SKOR.id - Setidaknya ada lima formasi dan strategi META yang sering digunakan di Mobile Legends season 16.
Ada banyak taktik paling efektif yang tersedia atau META (Most Effective Tactics Available) di Mobile Legends.
Untuk Season 16 saat ini, setidaknya ada lima strategi dan formasi META yag sering digunakan, seperti dirangkum Skor.id berikut:
1.Standar (1-2-2)
Formasi standar 1-2-2 ini adalah yang paling sering digunakan dan paling aman untuk tim random.
Ada satu pemain yang berada di lane atas sebagai offlaner, dua di tengah, dan dua di bawah.
Baca Juga: Jadwal Rilis Skin Mobile Legends Bulan April 2020
Pemain offlane baisanya diisi fighter atau tank dan bertugas mempertahankan tower atas.
Dua di tengah diisi oleh mage/assasin dan tank/support, bertugas untuk roaming, gank, dan mengambil objektif seperti turtle.
Sedangkan dua di bawah diisi marksman yang bertugas farming dibantu oleh tank/support.
2. Hypercarrry (1-3-1)
Formasi ini mengandalkan satu pemain utama sebagai carry dan mendapatkan buff merah serta biru sekaligus.
Dia di tengah ditemani oleh support dan tank yang kemudian bermain secara agresif ke atas dan bawah, serta mengambil objektif.
Dua offlaner di lane atas dan bawah bertugas menjaga tower sambil menunggu roam dari lini tengah.
Formasi ini punya risiko yang besar, carry harus benar-benar dijaga agar tak mati oleh lawan.
Selain itu, jika digunakan untuk tim random, ada kemungkinan untuk sering salah pengertian dan kebobolan tower di atas serta bawah secara bersamaan.
3. Trilane (1-3-1)
Formasi ini hampir sama dengan Hypercarry, bedanya ada pada pembagian buff.
Carry di tengah hanya mendapat buff biru, serta ditemani tank dan support.
Satu offlaner di lane bawah juga bertugas farming seorang diri dan mendapat buff merah.
Dengan hal ini, jika carry biru di tengah gagal jadi, masih ada harapan dengan memiliki satu carry lain.
Risiko dari strategi ini adalah offlaner di bawah mungkin bisa sering mati mendapat gank dari musuh seorang diri.
4. Invasi Biru
Tujuan dari strategi ini adalah membuat mid carry lawan tak jadi dengan mencuri buff biru milik musuh.
Dua musim lalu strategi ini sering sekali digunakan dan masih bisa digunakan.
Risiko sangat besar mengingat kita haru masuk ke area jungle musuh. Apalagi jika lawan memiliki tiga pemain di lini tengah.
Tak hanya bisa gagal, bisa-bisa semua hero di tim sendiri bisa mati dini karenanya.
5. Invasi Merah
Hampir mirip, ini dilakukan dengan menginvasi buff merah agar marksman lawan telat dalam build.
Hal ini lebih berisiko daripada invasi biru karena letak buff merah yang ada sangat di dalam area jungle lawan.
Baca Juga: Jadwal dan Bagan Laga Playoff MPL Indonesia Season 5 2020
Untuk melakukan ini, perlu offlaner yang kuat dan koordinasi tepat dengan roam dari lini tengah.
Jika berhasil, early game akan lebih mudah bagi tim yang punya dua buff merah.
View this post on Instagram