-
Pelatih tinju sekaligus petinju asal Karanganyar, Nano Vargas, mewakili Pertina Kabupaten Karanganyar berang dengan pelaku pencabulan siswi berusia 15 tahun.
-
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Pertina Kabupaten Karanganyar, Mei Subroto, juga menegaskan pelaku adalah bukan pelatih tinju dan tidak terdaftar di Pertina Karanganyar.
-
Kasus pencabulan atlet tinju putri berusia 15 tahun tersebut dikhawatirkan membuat banyak orang tua enggan mengarahkan anaknya berlatih tinju.
SKOR.id - Kabar tak mengenakkan berembus dari ranah tinju terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Seorang oknum yang mengaku pelatih tinju melakukan aksi bejat yang mengakibatkan seorang siswi berusia 15 tahun yang dilatihnya hamil hingga delapan bulan.
Kabar ini langsung membuat para stakeholder tinju dari kawasan Solo Raya terutama dari Kabupaten Karanganyar, berang.
Pelaku yang mengaku pelatih tinju ini belakangan diketahui berinisial "K" yang berusia 65 tahun asal Kabupaten Sragen.
Akhirnya, diketahui bahwa pelaku bukanlah pelatih tinju melainkan oknum guru olahraga.
Pelatih tinju asal Karanganyar yang tercatat di Pertina Kabupaten Karanganyar, Nano Vargas, mengaku ikut kaget mendengar kabar yang berembus mulai Senin (22/6/2020).
Ini karena ia paham benar bahwa di Karanganyar, pelaku tak tercatat sebagai pelatih cabang adu jotos itu.
"Pelatih tinju di Karanganyar itu hanya tiga. Ada saya, Ricky Manofoe dan Adi Wiguna. Dan yang pasti nama pelaku tak tercatat di Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) cabang Karanganyar. Ini mencoreng kami para atlet dan pelatih tinju," kata Nano Vargas kepada wartawan di Solo, Selasa (23/6/2020).
Nano menambahkan, saat dikonfirmasi ke Pertina Sragen, ternyata juga ditemui fakta yang sama bahwa pelaku tidak tercatat.
"Yang pasti ia guru olahraga, yang hanya sering ditugaskan pihak sekolahnya mengantar siswa yang mau berlatih," Nano menjelaskan.
Akibat kasus ini, lelaki yang juga tercatat sebagai petinju profesional yang juga masih aktif melatih untuk Sasana Satpol PP Karanganyar tersebut ikut bimbang.
"Yang kami khawatirkan adalah banyak calon atlet yang takut berlatih karena mikirnya ke situ akibat kasus ini," ia menambahkan.
Ia juga mengakui untuk mencari atlet tinju putra saja saat ini cukup sulit, apalagi mencari atlet tinju putri.
Maka itu, ia berharap adanya kejadian ini bisa meluruskan opini bahwa anak berlatih olahraga, seperti tinju atau seni beladiri lainnya itu aman.
Sedangkan Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Pertina Kabupaten Karanganyar, Mei Subroto, juga menegaskan pelaku adalah bukan pelatih dan tidak terdaftar di Pertina Karanganyar.
Terpisah, Ketua Pengkot Kick Boxing Surakarta, Jeremy Meciaz, juga ikut berkomentar terkait kasus ini.
"Kami yakin pelatih yang profesional dari cabang olahraga manapun, tujuan utamanya hanya untuk meningkatkan skill atletnya agar bisa berkembang. Tak akan ada hal-hal melenceng," ujar lelaki yang juga adalah Presiden Organisasi Oahraga Muay Thai Dunia (World Muay Thai Organization) untuk Indonesia itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Rekor Baru Liverpool: Jurgen Klopp Lampaui Pelatih Legendaris Bob Paisleyhttps://t.co/7HC1VxMxcL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 23, 2020
Berita Tinju Lainnya:
Mencatat 6 Kekalahan, Ini 5 Petinju yang Berhasil Taklukkan Mike Tyson