- Petinju juara kelas ringan WBC Devin Haney jadi sorotan setelah melontarkan pernyataan bernada rasial.
- Banyak pihak menyayangkan komentar tersebut keluar dari mulut petinju potensial seperti Devin Haney.
- Namun Devin Haney menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat melecehkan siapapun.
SKOR.id – Devin Haney menjadi sorotan setelah melontarkan pernyataan bernada rasial. Alhasil, Banyak pihak mengecam komentar petinju kelas ringan (59,0 kg) tersebut.
Ia mengeluarkan kalimat yang dianggap sebagai bentuk pelecehan saat bicara soal pertarungan dengan petinju Ukraina Vasyl Lomachenko di kanal 78SportsTV, Rabu (15/4/2020).
“Saya tidak akan pernah kalah dari orang kulit putih sepanjang hidup saya. Jika saya bertarung dengan petinju kulit putih 10 kali, maka saya akan mengalahkannya 10 kali,” kata Devin Haney.
Pernyataannya tersebut sontak membuat Haney menuai kritik dan kecaman dari komunitas tinju. Dari promotor hingga koleganya menyayangkan sikap petarung asa Amerika Serikat (AS) itu.
Berita Tinju Lain: Dunia Tinju Berduka, Wasit Legendaris Eddie Cotton Tutup Usia
“Kita seharusnya selalu menghormati dan menghargai semua orang dari berbagai ras. Saya percaya Devin Haney tidak bermaksud melecehkan,” kata petinju kelas ringan Ryan Garcia.
Promotor tinju Michelle Rosado menilai, pernyataan Haney tidak lebih buruk dibandingkan orang-orang kulit putih yang kerap melecehkan kaum kulit hitam atau berwarna.
“Ini benar-benar memalukan. Tidak boleh ada lagi ruang untuk pernyataan atau komentar rasial seperti itu dikeluarkan oleh siapa pun, sengaja atau tak sengaja,” tulis Rosado via Twitter.
Sementara itu, Lou DiBella, pendiri dan presiden DiBella Entertainment, menilai bahwa Devin Haney tidak berniat untuk melecehkan, namun seharusnya hal tersebut bisa dihindari.
DiBella bahkan mengambil contoh pertarungan tinju kelas menengah (69,9 kg) antara Bernard Hopkins versus Joe Calzaghe di Nevada, AS pada 2008 silam.
Selang setahun sebelum duel, Hopkins, yang berkulit hitam, mengatakan dirinya tidak akan diterima lagi di lingkungannya jika sampai kalah dari petinju kulit putih.
Faktanya, pada akhirnya, Joe Calzaghe berhasil mengalahkannya. Apa yang ingin disampaikan Lou DiBella adalah komentar-komentar jelang duel akan selalu diselimuti ego sang petinju.
Berita Tinju Lain: Floyd Mayweather Jr Bakal Temui Banyak Rintangan sebagai Pelatih Tinju
“Devin Haney memiliki skill bertarung yang mumpuni. Komentarnya bukan dimaksudkan sebagai ujaran kebencian. Itu hanya ego yang sayangnya tidak tepat,” DiBella menjelaskan.
“Seorang petinju bisa melakukannya tanpa membawa unsur suku, agama, atau ras. Pasalnya itu bisa menjadi bias negatif dan kontroversi ketika sampai ke telinga publik,” ia menambahkan.
Devin Haney (24-0, 15 KO) pun telah mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Juara dunia kelas ringan versi WBC ini menegaskan jika sama sekali tidak berniat untuk melakukan diskriminasi.
“Saya bukan penganut rasisme dan tidak akan pernah. Saya hanya ingin memperlihatkan bahwa saya siap menghadapi siapa pun di dalam ring,” kata Haney.
“Saya telah bicara dengan Mauricio Sulaiman (presiden WBC) dan mengonfirmasikan kepadanya bahwa komitmen saya untuk menentang keras diskriminasi,” ia melanjutkan.