- Juara tinju kelas berat WBC Tyson Fury sudah mengantongi tiga nama yang akan dihadapinya hingga tahun depan.
- Setelah duel ketiga versus Deontay Wilder, Anthony Joshua dan Dillian Whyte jadi lawan potensial Gypsy King.
- Presiden WBC Mauricio Sulaiman mengatakan Tyson Fury bebas memilih lawan hingga setahun ke depan.
SKOR.id – Kesuksesan Tyson Fury menjadi juara tinju kelas berat (90,7 kg) versi WBC pada 22 Februari lalu membuat banyak petarung yang ingin menghadapinya.
Terhitung ada tiga petinju yang sudah masuk daftar antrean Gypsy King, julukan Fury. Mereka adalah Deontay Wilder, Anthony Joshua (AJ), dan Dillian Whyte.
Wilder, yang kalah technical knockout (TKO) pada ronde ke-7 duel ulang versus Tyson Fury, sudah mengaktifkan pertarungan ketiga di antara mereka.
Keduanya dijadwalkan bakal kembali berhadapan di dalam ring pada Juli 2020 mendatang. Setelah itu, Fury akan memiliki dua laga sisa dalam kontraknya.
Petinju asal Inggris itu membuka peluang untuk berduel dengan dua kompatriotnya, Anthony Joshua dalam duel unifikasi dan Dillian Wyhte dalam pertarungan wajib.
Joshua saat ini merupakan pemegang tiga gelar mayor kelas berat (WBA, IBF, dan WBO). Sementara Whyte adalah penantang No.1 WBC dan telah lama menantikan duel perebutan gelar.
Baca Juga: Baru Jadi Juara Dunia Kelas Berat, Tyson Fury Disarankan Pensiun
Presiden WBC Mauricio Sulaiman mengatakan Gypsy King mendapatkan kebebasan untuk menghadapi siapa pun hingga tahun depan.
“Tyson Fury merupakan juara baru (WBC). Dia memiliki satu tahun untuk duel yang diinginkannya. Yan pasti dia akan rematch lagi dengan Wilder,” ujar Sulaiman.
Promotor Tyson Fury, Bob Arum, mengaku sepakat dengan pernyataan Mauricio Sulaiman. Ia pun memastikan selain Wilder, Joshua, dan Whyte juga masuk dalam antrian.
“Fury akan bertarung dengan Wilder pada Juli. Lalu berhadapan dengan pemenang antara Anthony Joshua vs Kubrat Pulev pada November. Kemudian baru Dillian Whyte,” kata Bob Arum.
Dari kubu Joshua, promotor Eddie Hearn yakin duel unifikasi akan terlaksana pada November atau Desember 2020 jika AJ mengalahkan Pulev dan Fury kembali menundukkan Wilder.
“Tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mendapatkan kesepakatan jika keduanya kembali menang. Duel antara mereka (Fury vs Joshua) harus terjadi pada 2020,” ucap Hearn.