- Karakter bertarung yang berbeda bakal membuat duel Joshua Pacio dengan Alex Silva diyakini berjalan sengit.
- Joshua Pacio memiliki teknik serangan efektif, Alex Silva tangguh dalam bertahan dan grappling.
- Kedua petarung MMA itu akan berhadapan dalam ajang ONE: Fire & Fury di Manila, Filipina, Jumat (31/1/2020).
SKOR.id – Duel dua petarung bebas (MMA), Joshua Pacio dan Alex Silva akan jadi menu utama One Championship dalam gelaran bertajuk ONE: Fire & Fury di Manila, Filipina, Jumat (31/1/2020).
Partai ini diprediksi menyuguhkan pertarungan menarik. Pasalnya, Joshua Pacio dan Alex Silva memiliki karakter berbeda, namun sama-sama sosok petarung lengkap.
Pacio memiliki gaya bertarung yang didasarkan pada serangan eksplosif ciri khas wushu. Sementara Silva adalah juara dunia Brazilian Jiu Jitsu yang menekankan pertahanan solid.
Keduanya memiliki catatan impresif. Joshua Pacio membuktikan dirinya mampu bertarung dalam kondisi apa pun dan sembilan dari 16 kemenangannya diraih lewat submission.
Sedangkan Alex Silva pun punya kemampuan Muay Thai yang baik. Teknik itu pernah membantunya jadi juara dunia kelas strawweight (57 kg), gelar yang kini dipegang Pacio, pada Desember 2017 lalu.
Sepanjang kariernya di dalam ring One Championship, Silva meraih sembilan kemenangan (delapan submision) dan menelan empat kekalahan.
Baca Juga: Thathi Fokus Pemulihan Sebelum Kembali Tampil di ONE Championship
Dengan 88 persen kemenangan mereka dikombinasi datang dari pertarungan jarak dekat. Namun dengan latar belakang bela diri yang dimiliki, keduanya harus jeli mencari peluang.
Yang pasti, keduanya memiliki peluang sama besar untuk menang jika mampu memaksimalkan kelebihan masing-masing.
Joshua Pacio, asal Filipina, kini piawai meraih kemenangan lewat submisson atau memaksa lawan menyerah melalui teknik kuncian.
Namun petarung 24 tahun itu kemungkinan bakal menghindari grappling (bergulat) dengan Alex Silva yang memiliki latar belakang Jiu Jitsu.
Pacio diyakini akan menjaga jarak agar bisa melancarkan serangan terbuka dengan efektif. Dengan kata lain, sulit baginya untuk kembali mencatatkan kemenangan submission.
Pendekatan ini juga bisa membuat Joshua Pacio menjauh dari ancaman yang dapat dihadirkan Silva. Tetapi hal itu tentu disadari petarung asal Brasil tersebut.
Kelincahan Pacio akan membuat Alex Silva sulit untuk melancarkan serangan jarak jauh. Namun pria 37 tahun ini bisa mendesaknya ke sudut ring untuk membatasi pergerakan sang lawan.
Baca Juga: ONE Championship dan PSSI Jalin Kerja Sama
Jika bisa melakukannya, peluang Silva untuk melancarkan submisson terbuka lebar. Cara ini sukses diterapkannya saat mengalahkan petarung Indonesia, Stefer Rahardian, di ronde kedua, tahun lalu.
Alex Silva pun sangat yakin dirinya bisa merebut sabuk juara kelas strawweight dari tangan Joshua Pacio di MOA Arena, Manila, pekan ini.
“Saya tahu Pacio petarung yang lengkap. Kemampuan menyerangnya luar biasa. Tetapi, saya optimistis akan mampu memaksa dia menyerah (submit) dengan teknik grappling,” ujar Silva.
Keyakinan serupa juga diperlihatkan Joshua Pacio. Ia percaya bakal mampu memperpanjang rekor tak terkalahkannya di negeri sendiri.
“Selama saya bertarung di Filipina, saya tidak pernah kalah. Itu karena energi dan dukungan luar biasa dari publik tanah air. Saya optimistis bisa kembali menang Jumat nanti,” kata Pacio.