- Turnamen The Internasional 11 (TI11) merupakan salah satu turnamen yang banyak dinantikan.
- Pada musim ini turnamen bergengsi Dota 2 akan diselenggarakan secara offline.
- Setelah mengetahui harganya, eks pemain profesioanl sekaligus analis Niklas ''Wagamama'' Hogstrom, mengeluhkan karena dianggap terlalu mahal.
SKOR.id - Turnamen The Internasional 11 (TI11) merupakan salah satu turnamen yang banyak dinantikan.
Pada musim ini turnamen bergengsi Dota2 akan diselenggarakan secara offline.
Singapura menjadi negara yang terpilih menjadi tuan rumah TI11.
Beberapa waktu lalu, Valve memberikan pengumuman seputar harga tiket yang sudah bisa dibeli pada 13 Agustus 2022 nanti.
Harga tiketnya sendiri dibagi menjadi dua bagian yakni playoff dan Grand Finals.
Untuk babak playoffs dibandrol dengan harga 88 dolar Singapore atau Rp950 ribu per hari sedangkan untuk babak Grand Final Skorer harus mengeluarkan 498 dolar Singapore atau Rp5,3 juta.
Melihat harga tersebut banyak penggemar bahkan analisis Wagama mengeluhkan mengenai mahalnya harga yang dipatok.
"Ada yang berpikir jika tiket TI sangat mahal? Playoffs +final membutuhkan 617 dolar Singapore kecuali saya salah.
Sebagai perbandingannya adalah turnamen TI7 yang hanya dipatok dengan 300 dolar Singapore untuk jumlah hari yang sama.
Saya mendapatkan persediaan-permintaan memprediksi biaya (turnamen TI11) tetapi untuk penggemar SEA dengan beberapa negara berpenghasilan rendah ini terliat sangat brutal," tulisnya dalam Twitter.
Anyone else think the TI tickets are expensive af?
— WagaGaming (@WagaGaming) August 4, 2022
Playoff + final is $617 total unless I'm wrong.
For comparison, TI7 was $300 for same amount of days.
I get supply-demand dictates prizes, but for SEA fans with some rather low income countries this seems brutal... Thoughts?
Berita Dota2 lainnya:
Steam, Dota 2, dan CS:GO Sudah Bisa Diakses Kembali
Digelar Secara Offline, Segini Harga Tiket The International 11