- Beberapa waktu terakhir ini skena Dota 2 sedang ramai karena perseteruan antara kapten tim OG Esports, Johan "n0tail" Sundstein dengan Team Alliance.
- Hal ini disebabkan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh Team Alliance saat melawan Brame pada DPC Minggu 4.
- Dalam pertandingan itu pelatih taktik dari Team Alliance, Peter "ppd" Dagen melakukan "shoutcalling" atau memandu tim dalam pertandingan resmi.
SKOR.id - Beberapa waktu terakhir ini skena Dota 2 sedang ramai karena perseteruan antara kapten tim OG Esports, Johan "n0tail" Sundstein dengan Team Alliance.
Hal ini disebabkan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh Team Alliance saat melawan Brame pada DPC Eropa Barat Minggu 4.
Dalam pertandingan itu pelatih taktik dari Team Alliance, Peter "ppd" Dagen melakukan "shoutcalling" atau memandu tim dalam pertandingan resmi.
Hal tersebut ternyata memicu pertentangan diantara komunitas Dota 2, karena Team Alliance dituduh melakukan kecurangan secara terang-terangan.
Kemudian membuat pentolan dari OG Esport, n0tail melakukan protes keberatan akan hal tersebut kepada pihak penyelenggara.
"Melibatkan pelatih selama pertandingan Dota tidak pernah diijinkan, tidak ada respect untuk orang yang melakukan kecurangan. Sama halnya dengan tim besar yang mengklaim "itu tidak melanggar aturan" atau "saya tahu kapan menggunakannya"," cuit n0tail dalam Twitternya.
N0tail menganggap tindakan tindakan tersebut tidak adil dan hal itu merupakan sebuah kecurangan, n0tail menilai Dota adalah permainan 5 melawan 5, bukan 5 melawan 6 pemain.
Also not blaming alliance for following rules and checking with ESL eventhough I think they could've definitely gone about this different and together with the rest of the teams like we usually do.
But why are things like this XD
It's MAJOR news!!! Need better communication ????— Johan Sundstein (@OG_BDN0tail) May 11, 2021
Namun hal tersebut langsung dibalik oleh Team Alliance yang mengatakan mereka tidak melanggar peraturan atau melakukan kecurangan apapun.
Team Alliance beranggapan bahwa regulasi mengenai peran serta pelatih dalam pertandingan tidak diatur dalam turnamen DPC Eropa Barat 2021 ini.
Hal senada juga didukung oleh pihak penyelenggara ESL dan DreamHack yang ternyata sudah mengirimkan email mengenai regulasi tersebut sebelum pertandingan dimulai.
"Kami tidak lagi memiliki aturan yang membatasi siapa pun, pelatih atau lainnya untuk berinteraksi dengan tim selama pertandingan berlangsung," pungkas ESL dan DreamHack.
Jadi kejadian pelatih Team Alliance hadir dalam team voice saat pertandingan berlangsung adalah tidak menyalahi aturan apapun.
Akibat dari pernyataan tersebut n0tail dan CEO OG Esports, JMR Luna semakin mengkritisi pihak penyelenggara akibat regulasi-regulasi yang tidak konsisten untuk turnamen sebesar DPC 2021.
Hal ini masih menjadi perdebatan yang panas dikalangan komunitas Dota 2 di seluruh dunia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Free Fire Rilis Mode Game Baru yang Mirip dengan Among Us https://t.co/oaMz24cvgS— SKOR.id (@skorindonesia) May 11, 2021
Berita Dota 2 lainnya:
Alliance Tunjuk Peter Dagen Sebagai Pelatih
Rekap DPC Eropa Barat 2021 Season 2 Pekan Keempat: Team Liquid Dampingi Alliance di Puncak