- Bruce Willis mengambil keputusan untuk menepi dari dunia akting.
- Berdasarkan pengumuman keluarga Willis, Rabu (30/3/2022), sang aktor menderita gangguan otak Afasia.
- Afasia menjadi gangguan otak yang lebih umum dibanding parkinson atau kelumpuhan otak.
SKOR.id - Aktor Kawakan Hollywood, Bruce Willis, memutuskan untuk menepi dari dunia akting karena alasan kesehatan.
Pada usia ke-67 tahun, pemeran Inspektur John McClane di seri Die Hard ini tengah dalam pemulihan gangguan otak Afasia.
Kabar ini disampaikan putri Bruce Willis, Rumer Willis, yang menyebut sang ayah telah mengalami beberapa masalah kesehatan sehingga mempengaruhi kemampuan kognitifnya.
"Dengan banyak pertimbangan, Bruce menjauh dari karier yang sangat berarti baginya," tulis Rumer Willis di media sosial.
Istilah Afasia mungkin tak lazim didengar oleh skorer. Namun, gangguan otak ini lebih umum dibanding parkinson atau kelumpuhan otak.
Apa itu Afasia?
Afasia adalah kondisi gangguan otak yang menurunkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, sehingga sulit untuk menulis atau berbicara bahkan sulit memahami apa yang dikatakan orang lain.
Orang dengan Afasia mengalami masalah komunikasi yang kompleks. Menurut American Speech-Language-Hearing Association, penderita kerap kesulitan dalam menemukan kata-kata, mengucapkan kata-kata dengan tidak berurutan, berbicara dengan terputus-putus, terbata-bata, atau menggunakan potongan-potongan ucapan yang pendek.
Bahkan, Afasia kerap mengakibatkan penderitanya mengarang kata-kata yang tidak masuk akal ke dalam pembicaraan atau tulisan mereka.
Selain itu, Afasia juga berpengaruh terhadap pemahaman ketika berkomunikasi dengan orang lain, tidak mengerti kalimat lisan atau tertulis atau membutuhkan waktu ekstra untuk menyerap dan memahami apa yang dikatakan atau apa yang mereka baca.
Afasia bisa memberi dampak yang berbeda pada penderitanya. Beberapa orang hanya kehilangan kemampuannya untuk menemukan atau mengulang kata dan frasa, tetapi masih dapat berbicara dan dipahami. Itu disebut afasia "lancar" , dibandingkan dengan afasia "tidak lancar" bagi mereka yang memiliki keterbatasan yang lebih luas.
Penyebab dan pemulihan
Afasia disebabkan oleh kerusakan pada pusat bahasa di otak, afasia seringkali merupakan akibat dari cedera otak traumatis, infeksi atau tumor di otak, atau penyakit otak degeneratif seperti demensia.
Menurut American Speech-Language-Hearing Association, stroke sejauh ini merupakan penyebab terbesar dari kondisi tersebut. Antara 25% dan 40% dari penderita stroke mengalami afasia.
Lalu, bisakah dipulihkan?
Afasia ternyata bisa dipulihkan dengan perawatan berfokus pada gejala orang tersebut.
Bagi mereka yang menderita afasia lebih ringan, pengobatan dapat bersifat restoratif, menggunakan terapi wicara untuk melatih otak mengenali kata-kata dan berbicara serta menulis.
Untuk penderita dengan kondisi degeneratif, di mana penurunan lebih lanjut diperkirakan terjadi, terapi keehatan dengan bantuan dalam bentuk gambar dan format cetak besar untuk membantu orang tersebut berkomunikasi.
Berita selebriti lainnya:
Ketika Jared Leto Tempatkan Mendaki Gunung di Antara Boling Amatir dan Usain Bolt
Jamie Lee Curtis Pro-Penuaan, Tapi Selalu Membelakangi Cermin Setiap Keluar Kamar Mandi
Jadi Lokasi Konser Justin Bieber, Ini Profil Stadion Madya di Kawasan GBK