- Striker baru Manchester United, Edinson Cavani menemukan hobi baru ketika melewati isolasi pandemi virus corona di kampung halamannya.
- Bersama pacarnya Jocelyn Burgardt, Edinson Cavani sering pergi menonton pertunjukan balet dan ternyata menyukainya.
- Para penari balet professional dari Ballet Nacional Sodre memintanya untuk menjadi juru promosi balet bagi anak laki-laki di Uruguay.
SKOR.id – Striker Edinson Cavani secara tidak terduga menemukan balet di Prancis, ketika ia masih bermain untuk klub Ligue 1, Paris Saint-Germain (PSG).
Dan semua itu terjadi berkat perantaraan pacar Edinson Cavani, Jocelyn Burgardt, seorang penari samba yang mengantongi ijazah studi budaya.
“Pasangan hidup saya sangat suka menari. Ketika kami di Paris, kami menonton pertunjukan balet, kami bersenang-senang dan menikmatinya,” Edinson Cavani menuturkannya.
Tak dinyana balet pula yang menyelamatkan hari-hari Cavani saat melewati isolasi pandemi Covid-19 selama lima bulan di kampung halamannya, Salto.
Lalu, suatu hari datanglah undangan dari Ballet Nacional Sodre (National Ballet School of Uruguay) yang bermarkas di Montevideo, ibu kota Uruguay.
Mereka mengajak penyerang 33 tahun itu untuk ikut menari balet bersama mereka setelah menyadari ketertarikan Cavani terhadap balet.
Belakangan, ternyata ada maksud lain di balik undangan para penari Ballet Nacional Sodre itu. Mereka menginginkan Cavani menjadi “juru bicara” mereka.
Selama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa balet hanya untuk perempuan, bukan sebagai aktivitas kaum laki-laki.
Dan, teladan Cavani diharapkan bisa mematahkan stereotipe dan klise seksis balet sekaligus memperlihatkan pada dunia bahwa balet itu untuk semua orang.
Bekerja sama dengan National School of Artistic Training (ENFA), dibuatlah sebuah klip video yang ditujukan untuk mempromosikan disiplin balet bagi anak laki-laki di Uruguay.
“Anak laki-laki sering berhenti balet karena tekanan dari keluarga dan teman,” ujar seorang pengurus SODRE, lembaga negara yang bergerak di bidang pengembangan budaya dan hiburan.
Faktanya, jika hanya seperempat dari anak-anak yang terdaftar di semua kategori tari adalah laki-laki, angkanya turun ketika terkait tari klasik, dengan 148 anak perempuan untuk 12 anak laki-laki.
Menurut Natalia Sobrera, direktur ENFA, itu bermula dari kurangnya dukungan dari orang-orang di sekitar mereka, bahkan terkadang di dalam keluarga siswa.
Dan, hal ini tidak hanya memengaruhi jumlah pendaftar, tapi juga mendorong anak laki-laki itu memilih putus sekolah.
"Ada banyak hal yang berkaitan dengan tekanan kelompok itu," kata Sobrera, lagi, kepada wartawan AFP.
Another reason why I love Cavani. Back in Paris, he found ballet as a place of refuge. Then he fell in love. Now, back in ???????? he joins forces with the nation’s @BNSballet to promote youth ???? and challenge the macho stigma that it’s not for boys (via @BNSballet h/t @Jon_LeGossip) pic.twitter.com/cQtMHP5yoU— Luis Miguel Echegaray (@lmechegaray) September 10, 2020
“Ada banyak anak laki-laki yang terpaksa menyembunyikan sepatu balet mereka, terkadang bahkan dari ayahnya sendiri.”
Bersama Edinson Cavani yang baru bergabung ke Manchester United itu, ENFA dan SODRE berharap anggapan seksis itu bisa berubah.
“Karena untuk anak-anak, tak ada prasangka dalam balet. Hanya satu pengalaman tubuh saat memperoleh kebiasaan bergerak, seperti di sepak bola,” Sobrera menjelaskan.
“Sebaliknya, untuk orang dewasa, ‘perlu dilakukan konstruksi genre ini’, tunjukkan bahwa tarian, dan terlebih yang klasik, tak ada hubungannya dengan pertanyaan tentang maskulinitas.”
Cavani juga sependapat. “Saya tak setuju dengan gagasan bahwa anak laki-laki seharusnya hanya bermain sepak bola.”
Maka, dalam video berdurasi satu menit, Cavani terlihat berlatih bersama para penari klasik professional di atas panggung Auditorium Adela Reta di Montevideo.
“Itu sungguh satu pengalaman yang luar biasa,” Cavani membicarakannya penuh antusias.
“Para penari itu mengajari saya bagaimana melakukan langkah-langkah dan ketika saya melihatnya, saya sangat kagum. Menari itu indah."
Ibarat memancing, hobi yang paling disukainya, Cavani lalu membandingkan balet dengan sepak bola. “Sepak bola dan tarian jauh lebih mirip dari yang terlihat,” katanya.
“Keduanya dimulai sebagai hiburan, tapi pada akhirnya bisa berubah menjadi karier sukses.”
“Namun, dalam kedua kasus tersebut, Anda harus benar-benar 100% profesional: olahraga, makan dengan benar, istirahat, dan dengarkan mereka yang berpengalaman."
Dalam pesan WhatsApp yang ditujukannya untuk Agence France-Presse, Edinson Cavani sekali lagi menegaskan alasannya setuju bekerja sama dengan SODRE.
“Anak perempuan dan laki-laki harus bebas menemukan kebahagiaan mereka, atas apa yang membuat mereka bersemangat, karena itu adalah cara terbaik untuk dilatih dengan baik.”
“Bahwa mereka tumbuh hari demi hari dengan dasar yang baik.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia..
Berita Entertainment Lainnya:
Kisah Nick Kuipers yang Lolos dari Tilang Polisi karena Status Pemain Persib
Indonesia Bakal Jadi Negara Ketiga di Asia Tenggara yang Punya Laboratorium Anti Doping