- Roger Federer mengaku selalu tidur 12 jam sehari, 10 jam di malam hari dan dua jam di siang hari, untuk menjaga kondisinya tetap fit.
- Penelitian menunjukkan bahwa tidur 12 jam sangat membantu bagi para atlet.
- LeBron James, Usain Bolt, Andy Murray, dan Michael Phelps, termasuk atlet yang sangat memperhatikan waktu tidur mereka.
SKOR.id - Berapa banyak tidur yang dibutuhkan seorang atlet profesional? Jika itu ditanyakan kepada petenis Roger Federer, dia pasti akan menjawab 12 jam!
"Jika saya tidak tidur 11-12 jam per hari, rasanya tidak benar. Jika tidak tidur selama itu, saya menyakiti diri sendiri," ujar Roger Federer, beberapa waktu lalu.
Apakah ini mengubah pendapat banyak orang bahwa tidur lebih dari 8 hingga 9 jam terlalu banyak dan berbahaya untuk jangka panjang?
Bukankah semua atlet profesional seharusnya bangun pada waktu subuh dan lalu menjalani hari-hari mereka dengan disiplin tinggi?
Para ilmuwan ternyata tidak berpikir demikian. Mereka benar-benar memberikan acungan jempol untuk rutinitas tidur Roger Federer tadi.
Sejumlah penelitian justru telah membuktikan bahwa olahragawan sebenarnya butuh lebih banyak tidur daripada rata-rata orang kebanyakan.
Berita Roger Federer Lainnya: Fotografer Fesyen Dunia Sebut Roger Federer seperti Penari Balet
Penyebabnya tidak lain karena proses pemulihan sangat penting bagi mereka untuk tampil pada performa puncaknya.
Mengingat para atlet profesional ini selalu memaksakan diri untuk menjalani latihan yang keras pada hari-hari biasa, tubuh mereka lebih menderita daripada orang normal.
Terkadang, dan ini yang jarang terlihat dari luar, latihan-latihan itu bisa saja menyebabkan peradangan yang kronis.
Maka itu, tidur lebih dari delapan jam sangat membantu mengantisipasi peradangan itu, dan membantu individu tersebut pulih sepenuhnya untuk hari berikutnya.
Federer diyakini tidur selama 10 jam pada malam hari ditambah tidur siang selama dua jam.
Tetapi, walau separuh dari setiap harinya dihabiskan dalam tidur nyenyak, petenis Swiss itu telah memenangi 20 grand slam, rekor terbanyak di tunggal putra.
Federer terus menjadi salah satu yang terbaik di olahraga yang sangat menuntut fisik prima itu. Bahkan di usia 38 tahun, ia mampu menempati peringkat keempat dunia.
Mungkinkah jam-jam yang dihabiskan Federer untuk istirahat itu ada kaitan dengan umur panjangnya itu?
Faktanya, selain Federer, banyak atlet hebat lain yang meluangkan waktu mereka untuk tidur dalam kisaran waktu yang lama.
Usain Bolt, satu-satunya sprinter yang merebut emas nomor 100 m dan 200 m putra di tiga Olimpiade beruntun (2008, 2012, 2016), juga tidur sekitar 10 jam dalam sehari.
Pemegang rekor dunia 100 m dan 200 m asal Jamaika, yang sering dianggap sebagai atlet terhebat di masanya, tersebut juga tidur siang untuk menjaga energinya.
“Tidur sangat penting bagi saya. Saya perlu istirahat dan cepat pulih agar latihan yang saya lakukan dapat terserap tubuh," kata Bolt, yang pensiun dari atletik pada 2018.
LeBron James, salah satu pebasket hebat yang pernah ada, dilaporkan juga membutuhkan 12 jam tidur untuk tetap tampil di level elite.
Empat kali MVP dan juara tiga kali NBA, forward LA Lakers itu adalah salah satu pemain paling fit di arena basket. Mungkin karena ia tidur lebih baik daripada para pesaingnya!
Berita Entertainment Lainnya: 5 Kue Kering Favorit Atlet Indonesia
Lalu, ada juga kasus seorang atlet yang membawa rutinitas tidurnya ke tingkat yang lebih tinggi. Secara harfiah.
Salah satu atlet Olimpiade yang paling sukses sepanjang masa, perenang Michael Phelps melakukan simulasi tidur di ketinggian 8.500-9.000 kaki (2.550 m - 2.700 m).
Manfaatnya jelas. Dengan sedikit oksigen, tubuhnya dibuat bekerja lebih keras untuk memasok energi ke otot, sehingga meningkatkan kinerja di permukaan laut.
Simulasi itu jelas berhasil, karena Phelps sukses memenangi 28 medali Olimpiade sebelum menggantungkan celana renangnya dan beristirahat dengan baik.
Kembali ke tenis, tampaknya kolega Federer, Andy Murray, juga terlelap selama 12 jam sehari selama kemenangannya di Wimbledon pada 2013.
Olahragawan asal Skotlandia itu menjadi pemain tenis Inggris Raya pertama dalam 77 tahun yang memenangi gelar grand slam paling bergengsi tersebut.
Mantan petenis putri Rusia, Maria Sharapova, juga telah dikutip sangat menyukai jam-jam tidurnya.
Sebaliknya, petenis Spanyol, Rafael Nadal, salah satu musuh bebuyutan Roger Federer, bukanlah penggemar tidur yang berlebihan.
Meski begitu ia bahkan memastikan istirahat delapan jam selama kompetisi.
Diet, olahraga, dan latihan selalu dianggap sebagai landasan keberhasilan seorang atlet.
Tapi, tidur mungkin menjadi pilar keempat yang dibutuhkan untuk membuat bangunan berdiri. Usia karier Roger Federer yang panjang adalah buktinya.