- Legenda NBA, Michael Jordan, ternyata perokok cerutu berat dan favoritnya cerutu Kuba.
- Michael Jordan memulai rutinitas merokok cerutu saat perjalanan menembus lalu lintas Chicago dalam setiap pertandingan kandang.
- Selain cerutu, Michael Jordan juga mengaku sangat menikmati minum anggur.
SKOR.id – Michael Jordan mendominasi dunia ketika mengantarkan Chicago Bulls meraih enam cincin kejuaraan NBA pada era 1990-an.
Tetapi sedikit yang tahu bahwa sukses itu dicapai Michael Jordan setelah merokok cerutu.
Berita Michael Jordan Lainnya: Isiah Thomas Hanya Anggap Michael Jordan sebagai Rival Terbesar Keempat
Kisah itu terungkap dalam wawancara eksklusif Michael Jordan dengan editor dan penerbit Cigar Aficionado, Marvin R. Shanken, pada tahun 2005.
Itu pertama kalinya Michael Jordan berbicara pada media setelah dua tahun pensiun dari NBA, mengakhiri kariernya yang mengkilap bersama Washington Wizards.
Dalam artikel berjudul One-on-One with Michael Jordan yang diunggah di situs cigaraficionado.com, sang legenda berbagi cerita soal basket, bisnis, kesenangan pribadi, dan juga kehidupan pribadinya.
Cerutu termasuk di dalamnya. Ternyata awal Michael Jordan memiliki rutinitas mengisap cerutu adalah untuk menenangkan rasa cemasnya terhadap lalu lintas Chicago.
Michael Jordan mengaku selalu merokok cerutu sebelum setiap pertandingan kandang Bulls.
“Saya merokok cerutu pertama pada 1991, ketika kami memenangkan kejuaraan NBA pertama kami,” ujar Jordan, dikutip dari artikel Shanken.
“Sampai saat itu, saya tidak pernah merokok cerutu, tidak pernah merokok apa pun. Kami juara NBA, dan Jerry Reinsdorf – pemilik Bulls saat itu – memberi saya salah satu cerutunya. Dia perokok cerutu berat.”
Kali berikutnya, Jordan mendapatkan cerutu dari sahabat karibnya, Ahmad Rashad, mantan bintang NBA yang kemudian beralih profesi menjadi sportcaster dan presenter NBA.
“Ahmad biasa dapat Churchill – merek cerutu – dari Las Vegas yang dicelupkan ke dalam rum. Saya tak pernah mengisapnya, tapi saya duduk dan mengunyahnya sampai pada akhirnya itu membuat saya sangat santai.”
Untuk bisa mengerti alasan mengapa Jordan sampai mengisap cerutu, biasanya ia akan lebih dulu meminta mereka untuk memahami kota Chicago.
“Kami harus pergi ke stadion pada pukul 6 untuk game kandang. Lalu lintas sangat buruk sehingga kami butuh satu jam 15 menit atau satu jam 30 menit untuk tiba di stadion.”
“Sekarang bayangkan, saya duduk di mobil selama hampir 1,5 jam, dan saya sangat tegang. Jadi saya mulai merokok cerutu. Tahun 1993. Itu menjadi ritual untuk setiap pertandingan kandang.”
“Saya mulai dengan Hoyo de Monterrey Double Corona. Saya tidak pernah terburu-buru. Ini hal yang paling santai. Setiap kali saya merasa tegang, saya lebih suka duduk, merokok cerutu, dan bersantai."
Pada saat itu, 15 tahun lalu, Jordan menyebut cerutu favoritnya adalah Partagas Lusitanias. Ia sangat menyukai cerutu buatan Kuba itu.
“Saya jatuh cinta dengan semua orang Kuba. Saya telah menjadi perokok cerutu Kuba yang loyal. Perlahan-lahan saya mencoba Rum Las Vegas ke semua jenis cerutu yang berbeda.”
Terkait ukuran, Jordan menyebut pilihannya tergantung pada waktu, hari, atau apa yang ia lakukan pada waktu itu.
“Jika saya terburu-buru, saya bisa mengisap robusto — walau tak selalu begitu, tapi apabila suasananya santai, saya memilih ukuran lebih kecil.”
Jordan juga mengungkap soal hobinya bermain golf dan pertemanannya dengan Tiger Woods. Atau penolakannya ketika orang memintanya terjun ke arena politik.
Namun, mata Jordan berbinar saat Shanken menyinggung soal wine cellar – gudang penyimpanan anggur – di rumahnya yang supermewah di area Chicago tersebut.
Berita Michael Jordan Lainnya: The Last Dance Bangkitkan Memori Perenang AS Ini dengan Michael Jordan
Sambil tertawa, Jordan berkilah anggur-anggur itu kebanyakan adalah koleksi dari istrinya, Juanita yang mengantongi sertifikat wine connoisseur Grade B. Sementara dia baru Grade C.
“Juanita lebih serius menekuninya. Dia mengambil kelas soal anggur, pergi ke setiap event mencicipi anggur, dan hal-hal semacam itu. Saya lebih suka menikmatinya dengan cara sendiri. Saya hanya benar-benar menikmati anggur.”