- NBA vakum, para pebasket profesional di AS mencari kegiatan baru selama masa karantina.
- Cody Zeller belajar masak, Enes Kanter dengan video game, Donte DiVincenzo bersih-bersih, Myles Turner bermain puzzle.
- Tetapi, mereka menyadari tidak bisa melakukan hal lain, kecuali bermain basket.
SKOR.id – Kompetisi NBA yang vakum di Amerika Serikat (AS) memaksa para pebasket profesional untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan saat tidak beraksi di lapangan.
Bleacher Report mencoba menelusuri kegiatan mereka. Ada yang belajar masak, bersih-bersih, atau menyelesaikan puzzle 2.000 biji. Semuanya merasakan krisis identitas diri.
Cody Zeller
Tempo hari, Cody Zeller berkeliaran di antara rak-rak supermarket, kegiatan di luar rumah yang sangat jarang dilakukan bintang Charlotte Hornets itu.
Akibat pandemi virus corona (Covid-19), Zeller dan pebasket NBA di seluruh negeri, telah menjalankan physical distancing (menjaga jarak fisik) dan hidup dalam karantina.
Tetapi atlet 27 tahun itu butuh makanan. Casserole beku dan Enchilada yang ditinggalkan ibunya di lemari pembeku, hampir habis. Dan, ia sudah bosan dengan Chick-fil-A-thru.
Zeller berhenti di bagian daging beku. Satu paket scallop menarik perhatiannya. Dia belum pernah memasak kerang sebelumnya.
"Masalahnya, sebagai pemain NBA, kami semua berpikir bisa melakukan semua hal secara alami," kata center kelahiran Washington itu, kecut.
Zeller membawa kerang ke rumah, lalu membuka beberapa tautan video tutorial memasak Gordon Ramsay, chef kenamaan asal Skotlandia, di YouTube.
Semua resep itu memerlukan minyak zaitun dan lada. Zeller tidak punya keduanya. Namun ini bukan waktunya kembali ke supermarket.
"Saya masih berusaha membuatnya," kata Zeller. "Untung ada beberapa makanan dari ibu saya yang tertinggal di lemari es."
Enes Kanter
"Bahkan selama off-season, Anda tidak benar-benar sempat menghabiskan waktu untuk diri sendiri," ujar center Boston Celtics, Enes Kanter.
"Saya pikir saya akan menggunakan masa karantina ini untuk mengedukasi diri sendiri," ia menuturkan.
Masalahnya Kanter tidak pernah bermain video game sebelumnya. "Saya bahkan tidak punya Xbox atau PlayStation di rumah saya," katanya. "Yang agak saya sesali sekarang."
Baca Juga: 5 Pemain Liga Inggris yang Makin Mahal pada Musim Depan
Alih-alih bermain video game, Kanter menonton Dirty Money di Netflix tentang cara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membangun kerajaan bisnisnya.
Baru-baru ini dia mencoba membaca Leaders Eat Last: Why Some Teams Pull Together and Others Don't, buku karya Simon Sinek, pemberian pelatih Celtics, Brad Stevens.
Pebasket asal Turki itu bahkan sudah merasa pusing memikirkan kuliah Zoom yang akan diadakan Celtics dengan seorang profesor dari Harvard.
"Saya hanya bertemu para kurir Uber Eats," kata Kanter. "Dan saya selalu ingin mengajak mereka ke apartemen hanya untuk sekadar mengobrol."
Donte DiVincenzo
Guard Milwaukee Bucks, Donte DiVincenzo, yang jago bermain video game pun harus memutar akal untuk mengisi hari-harinya selama menjalani isolasi mandiri.
"Saya membersihkan seluruh rumah, yang bahkan tidak kotor sama sekali," DiVincenzo mengakui kegiatannya sejak NBA ditangguhkan akibat pandemi virus corona.
Dia dan kekasihnya menyapu, menyeterika, dan mengepel. Mereka juga memeriksa semua pakaian di setiap laci dan lemari, serta koper-koper.
Hasilnya DiVincenzo menemukan beberapa barang yang telah terlupakan, seperti T-shirt dari hari-harinya semasa kuliah di Villanova.
Pada penghujung hari itu, DiVincenzo mengepak sekitar 40 pasang sepatu olahraga dan enam kantong pakaian yang tidak terpakai.
Pada awal karantina, semua waktu luang itu terasa menyenangkan. "Saya begadang bermain video game dan tidur larut malam," kata DiVincenzo.
Atas rekomendasi staf Bucks, atlet 23 tahun itu sering memakai layanan pengiriman makanan untuk tetap menjaga nutrisi asupannya.
Baca Juga: Efek Penangguhan Liga, Gaji 100 Petinggi NBA Akan Dipotong 20 Persen
DiVincenzo lalu membangun ruangan gym di townhouse-nya, berisi alat-alat yang beberapa di antaranya kiriman dari klubnya.
Setiap hari dia berbicara dengan ofisial Milwaukee Bucks dan chat bersama rekan-rekan setimnya lewat grup WhatApps, yang juga sama bosannya seperti dia.
"Kami pada dasarnya hanya saling mengirim meme, TikTok, dan tweet," kata Donte DiVincenzo.
Myles Turner
Rutinitas Myles Turner juga baru. Center Indiana Pacers itu mengawali paginya dengan berlari 3-5 km sebelum kerja keras, bermain video game.
Namanya akan muncul untuk beberapa duel Call of Duty. Dia juga telah menjelajahi setiap program Netflix, Hulu, dan Disney+.
Belum cukup sibuk, Turner biasanya beranjak ke ruang tamu dan menghabiskan beberapa jam mengerjakan puzzle Star Wars yang terdiri atas 2.000 bagian.
"Ini adalah sesuatu yang selalu ingin saya lakukan," kata pemain basket asal Texas, AS tersebut.
Turner juga masih memiliki beberapa pesawat ruang angkasa Star Wars Lego yang belum dirakitnya, yang tersimpan di rumahnya di Indianapolis.
Meski bosan di rumah, Turner mengaku hidupnya bisa lebih rumit. "Kita kehilangan basket, tapi juga sadar betapa beruntungnya kita mengingat ada kekhawatiran yang lebih penting."
Untuk saat ini, Myles Turner hanya ingin menyelesaikan puzzle-nya baru memikirkan rencana selanjutnya. "Ibu saya suka menjahit," kata Turner. "Saya ingin tahu tentang apa itu."