- Bintang Kolombia, James Rodriguez mengkritisi hilangnya posisi natural playmaker.
- Setiap anak ingin nomor 10, tetapi pelatih hanya butuh pemain cepat.
- Benarkah tidak ada lagi "seniman" di lapangan hijau?
SKOR.id - Piala Dunia 2022 di Qatar sedikit memberi pelajaran buat pelaku sepak bola, termasuk para pemain usai muda.
Kita bisa belajar bagaimana ragam rupa dari model permainan, baik taktik maupun strategi.
Namun, dari sekian banyak pelajaran yang bisa diamati, ada satu posisi yang dahulu begitu masyhur tetapi sekarang seperti hilang. Tidak ada lagi posisi tersebut secara kasat mata.
Hal itulah yang ditangkap pemain Timnas Kolombia dan Olympiacos Yunani, James Rodriguez.
Dalam salah satu wawancaranya di luar lapangan, mantan pemain Real Madrid itu menangkap kesan tidak ada lagi posisi playmaker atau pengatur serangan, atau penata serangan.
Posisi itu dahulu identik dengan nomor 10. Angka yang merupakan simbol dari purwarupa sebuah tim bola. Pemain di posisi dan nomor itu sangatlah disegani, baik kawan maupun lawan.
"Sekarang, semua orang memainkan 4-4-2 atau 4-3-3. Setiap anak ingin menjadi nomor 10. Namun posisi itu sebenarnya sudah tidak eksis lagi," ujar Jaime Rodriguez, yang absen dari Piala Dunia 2022 karena Kolombia tidak lolos tersebut.
"Tidak ada lagi pelatih yang menerapkan permainan dengan menempatkan pemain di posisi playmaker. Sekarang mereka hanya menginginkan pemain cepat, dengan kualitas satu lawan satu," Jaime Rodriguez, menambahkan.
Posisi playmaker dahulu dikenal berkat perannya dalam mengatur permainan. Ia biasa beroperasi di depan gelandang bertahan dan di belakang dua striker.
Tugasnya membagi bola sebagai bagian melancarkan serangan. Bola bisa dioper ke gelandang serang, sayap, atau striker. Termasuk jika harus membantu pertahanan, sang playmaker bisa berperan sebagai benteng pertama dalam merebut bola.
Zinedine Zidane, Rui Costa, Juninho, merupakan contoh playmaker ulung pada masanya. Umpan-umpannya sangat memanjakan penyerang. Mereka bak dirigen yang memimpin orkestra.
Sayangnya sekarang posisi playmaker, terutama di sepak bola Eropa, tidak lagi menjadi primadona. Mungkin mereka malah dianggap sebagai beban permainan, karena gaya mainnya seperti seniman.*
Berita Liga TopSkor lainnya:
Hasil Liga TopSkor U-15: Kalahkan KSM Panongan, Farama Tunas Asa Jaga Peluang Melaju ke Babak Gugur
Hasil Liga TopSkor U-15: Kejutan, Villa2000 Berhasil Tumbangkan Bogor City