- Presiden Rans Nusantara FC, Roofi Ardian, mengomentari kemungkinan Raffi Ahmad masuk jajaran PSSI.
- Roofi Ardian memastikan Raffi Ahmad selaku pemilik Rans Nusantara FC tidak akan masuk jajaran PSSI.
- Soal sosok potensial dari Rans Nusantara FC untuk jadi Ketua Umum PSSI yang baru, Roofi Ardian memilih berharap.
SKOR.id - Presiden Rans Nusantara FC, Roofi Ardian, bicara soal kemungkinan Raffi Ahmad masuk dalam jajaran PSSI.
Seperti diketahui, PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan ketua umum dan anggota komite eksekutif (Exco) baru.
Keputusan tersebut diambil setelah PSSI menggelar rapat darurat di Kantor PSSI, Jakarta, pada 28 Oktober 2022.
Pada perkembangannya, beberapa nama bermunculan di masyarakat, yang dinilai layak untuk berada di PSSI dan mengurusi sepak bola Indonesia.
Seperti misalnya ada Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Hary Tanoesoedibjo.
Sementara terkait kemungkinan Raffi Ahmad, Roofi memastikan Pemilik Rans Nusantara FC itu tak akan masuk ke dalam jajaran PSSI.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri rapat awal menuju RUPS Luar Biasa yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat (4/11/2022).
Pertemuan tersebut memang dihadiri oleh pemilik atau perwakilan klub Liga 1, serta diikuti pula oleh pihak PSSI.
"Enggak (soal Raffi Ahmad masuk PSSI). Kayaknya itu terlalu jauh. Enggak si kayakanya enggak sampai situ," kata Roofi.
Sementara itu saat ditanya siapa sosok yang potensial untuk mengisi posisi Ketua Umum PSSI yang baru, ia memilih bungkam.
Roofi mengaku tidak ingin berbicara sejauh itu karena klubnya adalah pendatang baru dan hanya berharap yang terpilih adalah yang terbaik.
Adapun KLB PSSI normalnya digelar pada November 2023. Namun, sekarang rencanaya bakal digelar pada 18 Maret 2023.
Percepatan pelaksanaan KLB juga sudah dilaporkan ke FIFA dan PSSI menunggu persetujuan serta rekomendasi terkait laporan tersebut.
Nantinya, sebelum KLB PSSI, bakal lebih dulu ada kongres untuk menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) pada 7 Januari 2023.
Sementara itu desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia.
Juga desakan publik, utamanya pencinta sepak bola Indonesia, menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang setidaknya sudah menewaskan 135 orang.
Baca Juga Berita Liga 1 Lainnya:
Ada Tiga Opsi Tanggal Liga 1 2022–2023 Kembali Bergulir, Satu Syarat juga Bakal Menentukan
Liga 1 2022-2023 Terhenti Sebulan, Pemain Asing Persib Mulai Diterpa Kerinduan