- Wasekjen PSSI, Maaike Ira Puspita, mengungkapkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan FIFA dan AFC mengenai Tragedi Kanjuruhan.
- Maaike Ira Puspita menuturkan, FIFA dan AFC memberikan dukungan penuh kepada PSSI terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
- Ira pun menegaskan, dalam komunikasi PSSI kepada FIFA dan AFC, tidak ada pembicaraan soal sanksi.
SKOR.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSSI, Maaike Ira Puspita, mengungkapkan pihaknya terus berkomunikasi kepada FIFA dan AFC terkait Tragedi Kanjuruhan.
Ira menuturkan, pihaknya sudah mengirimkan kronologis mengenai kejadian di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022, yang menelan korban jiwa sampai 125 orang ke FIFA dan AFC.
"Tanggal 3 (Oktober 2022) saya kirim kronologisnya. Saya juga sempat komunikasi langsung dengan FIFA, yang sering komunikasi itu di bagian member association untuk Asia dan Oseania," kata Ira, kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
"Kemudian mereka bilang ya sudah kita kawal bersama, enggak usah berpikir yang macam-macam dulu, enggak usah berpikir masalah melebar. Kita pikirkan kondisi untuk korban dan juga keluarga," Ira mengungkapkan.
Lebih lanjut, Ira juga menginformasikan ke FIFA dan AFC bahwa yang dia kirimkan baru laporan awal. Itu lantaran perkembangan mengenai kasus ini begitu dinamis.
Dia pun menegaskan, sepanjang komunikasinya dengan pihak FIFA dan AFC mengenai Tragedi Kanjuruhan, kedua organisasi sepak bola itu terus memberikan dukungan mereka untuk PSSI.
"Tidak ada sanksi yang dibicarakan sampai saat ini. Bahkan obrolan soal itu belum ada, tidak ada saat ini. Surat dari Presiden FIFA sama sekali tidak membahas sanksi, hanya belasungkawa dan juga Presiden FIFA bersama dengan PSSI. Untuk support dari AFC juga sama. Jadi enggak ada obrolan sanksi sama sekali," tegasnya.
"Kalau dari saya pribadi, selagi komunikasinya kita bangun terus, selagi kita juga mendapat masukan, dan kita menjalankan poin demi poin yang disampaikan oleh FIFA dan AFC, insyaallah sanksi bisa kita hindari," ucapnya.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam laga itu, Persebaya menang dengan skor 3-2.
Kekalahan dalam laga itu membuat fans Arema marah, mereka pun menginvasi lapangan pertandingan usai wasit meniup peluit akhir laga. Tapi keadaan semakin tidak terkendali saat pihak Kepolisian menembakkan gas air mata. Saat ini, tercatat ada 125 orang yang wafat akibat insiden itu. Kejadian ini pun menjadi perhatian dunia.
Pemerintah Indonesia juga sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam, Mahfud MD, untuk mengusut kasus ini. TGIPF ditargetkan bisa menyelesaikan tugasnya maksimal dalam satu bulan.
Baca Juga Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Wujud Empati Tragedi Kanjuruhan, 4 Fandom Kpop Indonesia Aksi Galang Dana
Presiden Joko Widodo Telepon Presiden FIFA, Bahas Tragedi Kanjuruhan dan Piala Dunia U-20 2023