- Ada empat jenis rumput yang kerap digunakan untuk lapangan sepak bola sesuai standar internasional.
- Empat jenis rumput lapangan sepak bola adalah Zoysia Matrella, Cydodon Dactylon, Axonopus Compressus, dan Sintetis.
- Rumput lapangan yang baik dapat membuat pemain sepak bola menampilkan karya-karya indahnya.
SKOR.id - Bak altar suci tempat memanjatkan doa, lapangan adalah kanvas buat pemain sepak bola menampilkan karya-karya indahnya.
Makin nyaman dan indah suatu lapangan, maka semangat pemain terus bertambah. Hasilnya kemampuan terbaik bisa dikeluarkan secara maksimal.
Bisa dibayangkan misalnya kita bermain di lapangan yang keras dan rumput hanya tumbuh di beberapa bagian. Permainan pasti tidak akan enak ditonton.
Pemain pun jadi lebih tersita energinya untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan, bukan fokus ke permainan.
Bicara soal lapangan, rumput jenis apa saja sih yang paling sering dipakai? Disarikan dari berbagai sumber, setidaknya ada 4 jenis rumput yang kerap digunakan untuk lapangan sesuai standar internasional. Apa saja? Berikut cuplikannya.
ZOYSIA MATRELLA (ZM)
Rumput jenis ini paling sering kita dengar. Hal itu wajar karena ZM merupakan jenis paling baik untuk ditanam buat lapangan.
ZM memiliki warna hijau pekat. Tingkat elistisitasnya sangat baik, sehingga bola bisa bergulir stabil.
Buat pull sepatu, rumput ini juga ramah, karena teksturnya yang lembut. Kekuatan akar ZM juga bagus. Maka itu rumput ZM tidak mudah koyak.
Namun rumput ZM ini butuh perawatan yang intensif. Pengelolaannya harus detail. Biaya perawatannya pun cenderung mahal. Untuk harga rumput, di pasaran biasanya memiliki harga sekitar Rp 90-100 ribu per meter persegi.
CYDODON DACTYLON (CD)
Rumput jenis ini punya nama yang lebih mudah diingat, yaitu Bermuda. Semua keunggulan yang ada di rumput ZM, juga terdapat di rumput jenis CD. Satu-satunya perbedaan adalah kekuatan akar rumput.
Bila rumput ZM punya akar yang kuat alias tidak mudah koyak, beda halnya dengan rumput CD.
Rumput ini mudah terkoyak kalau diinjak-injak dengan intensitas tinggi. Maka itu rumput CD lebih sering dipakai untuk padang golf.
Tapi bukan berarti lapangan dengan rumput CD tidak cocok untuk sepak bola. Rumput ini tetap bagus untuk dipakai lapangan, hanya tinggal bagaimana memulihkannya lagi kalau ada yang koyak saat sering dipakai.
AXONOPUS COMPRESSUS (AC)
Nama awam buat rumput ini adalah rumput gajah. Kita sering menjumpainya untuk lapangan yang letaknya di alun-alun kota.
Dengan pemeliharaan rutin, misalnya selalu disiram dan dipotong, rumput jenis ini tetap enak dipakai untuk bermain sepak bola.
Tapi ada tantangan lain buat pemain bila bermain di lapangan yang memakai rumput gajah. Tingkat elisitasnya kurang maksimal. Alhasil bola yang berputar atau menggelinding menjadi minimal.
SINTETIS
Dari namanya kita sudah tahu kalau ini adalah rumput buatan. Perawatannya lebih mudah, tidak cepat rusak karena intensitas pemakaian yang tinggi.
Kemudian juga tahan cuaca, baik panas maupun dingin. Tapi seenak-enaknya main sepak bola di lapangan rumput sintetis, lebih nyaman di lapangan di rumput alami, bukan?
Baca juga berita Liga TopSkor lainnya:
Liga TopSkor U-13: Melaju ke Semifinal, Pelatih ASAD Jaya Tak Puas dengan Performa Timnya
Liga TopSkor U-13: Ini Harapan Pelatih Salfas Soccer Usai Lolos ke Semifinal