- Pelatih Persikabo, Liestiadi, meminta PSSI dan PT LIB untuk segera menunda pertandingan melawan Bali United pada pekan ke-22.
- Sebab, Persikabo hanya memiliki 12 pemain karena tujuh nama pemain dinyatakan positif Covid-19 dan lima lainnya cedera.
- Akhirnya, Persikabo terpaksa mendaftarkan dua pemain yang cedera demi memenuhi syarat minimal 14 pemain untuk bertanding.
SKOR.id – Pelatih Persikabo 1973, Liestiadi, memohon PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menunda pertandingan pekan ke-22 Liga 1 2021-2022 melawan Bali United.
Sebab, sebelum laga yang berlangsung di Gelora Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (3/2/2022) itu digelar, ada tujuh pemain Persikabo yang dinyatakan positif Covid-19.
Meskipun saat ini hanya tersisa 12 pemain yang sehat, tetapi Persikabo terpaksa mendaftarkan dua pemainnya yang cedera karena terpaksa bermain.
Sebab, regulasi Liga 1 2021-2022 mengharuskan klub memiliki minimal 14 pemain agar bisa melanjutkan pertandingan.
Namun, nyatanya Persikabo tetap harus bermain meski hanya ada 12 pemainnya yang siap. Liestiadi pun cukup kecewa dengan keputusan PT LIB ini.
“Jadi, sebenarnya kami sangat kecewa dengan keputusan PT LIB. Karena semangat kompetisinya sudah tidak ada lagi,” kata Liestiadi, Kamis (3/2/2022).
Liestiadi mengatakan, pihaknya sebetulnya sudah keberatan untuk bertanding. Sebab, kondisi ini memang lebih banyak merugikan Laskar Padjadjaran.
“Kok bisa meningkatkan kualitas liga kalau kualitas kompetisi seperti ini. Yang kedua, bukanya kami takut dengan Bali United,” katanya,
“Namun, perlu diingat bahwa laga melawan Bali United ini menjadi laga pekan ke-22 yang menjadi awal dari masalah kami,” ia melanjutkan.
“Selain itu, laga pekan ke-22, 23, 24, dan 25 itu jaraknya sangat-sangat padat karena hanya berselang empat hari,” ia melanjutkan.
Pelatih berusia 53 tahun itu juga mempertanyakan kondisi serupa apabila masih dihadapi Persikabo pada pekan-pekan selanjutnya.
Bahkan, jika ada pemainnya yang cedera atau mendapat larangan situasi bermain, maka situasi ini akan semakin menyulitkan timnya.
“Sekarang pertanyaan saya, apakah empat hari kemudian pemain kami siap untuk bermain setelah selesai menjalani karantina?“ ujarnya.
“Lalu yang kedua, jika seandainya pemain kami nanti cedera dan mendapatkan akumulasi kartu, otomatis pertandingan berikutnya melawan Bali United tetap membuat kami merasa was-was,” kata Liestiadi.
Oleh sebab itu, pelatih asal Medan, Sumatra Utara, itu meminta PSSI dan PT LIB untuk segera menunda penyelenggaraan pertandingan antara Persikabo versus Bali United.
“Jadi, saya memohon kepada PT LIB dan PSSI. Bukannya kami takut, tetapi karena kami memiliki semangat kompetisi yang tinggi untuk memajukan sepak bola Indonesia,” ujarnya.
“Dengan keadaan seperti ini, saya mewakili tim pelatih Persikabo memohon pertandingan melawan Bali United ditunda demi kebaikan kami semuanya. Terima kasih,” ia menambahkan.
Sebetulnya, Persikabo sudah menjalin komunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengenai situasi ini melalui pertemuan virtual.
Pihak operator liga itu menjelaskan bahwa Persikabo bisa melanjutkan pertandingan andaikan tes usap PCR ulang kepada tujuh pemain itu menunjukkan hasil yang berbeda.
Misalnya, jika ada dua nama pemain yang terkonfirmasi negatif, maka Laskar Padjadjaran tetap bisa melanjutkan pertandingan.
Setelah mengetahui hasil sama saja, tim pelatih dan manajemen Persikabo sebetulnya sudah sepakat untuk menolak pertandingan melawan Bali United tetap digelar.
Sebab, menurut Liestiadi, Persikabo tak mungkin bisa menghadapi pertandingan di kompetisi Liga 1 2021-2022 dengan hanya bermodalkan 12 pemain, termasuk di antaranya dua orang penjaga gawang.
Berita Liga 1 Lainnya:
Liga 1 2021-2022: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap
Liga 1 2021-2022 Tetap Berjalan, LIB Minta Klub Datangkan Pemain Muda
Bos PSS Sleman Minta Liga 1 Dihentikan, Efek Persaingan Tak Sehat Dampak Covid-19