- Karier pelatih Italia di Indonesia tampaknya tak semudah itu.
- Tercatat hanya ada tiga pelatih asal Italia yang menukangi klub Indonesia sejak era Liga 1.
- Nasib pelatih-pelatih itu nyaris sama, yaitu kegagalan.
SKOR.id - Berikut ini adalah rapor pelatih asal Italia di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Italia tak bisa dipungkiri menjadi salah satu negara dengan penyumbang pelatih berbakat di level dunia.
Beberapa klub Eropa sukses setelah dilatih oleh pelatih-pelatih asal Italia.
Namun, beda cerita ketika para pelatih Italia datang ke kompetisi Indonesia.
Pelatih Italia yang terkenal dengan taktikalnya justru tak berhasil di kompetisi Indonesia.
Tercatat, hanya ada tiga pelatih dari Italia yang menukangi klub Indonesia sejak era Liga 1.
Dari ketiga pelatih itu, tak ada satupun yang genap semusim melatih klub Indonesia.
Mereka bernasib dipecat di tengah jalan karena tak mampu meningkatkan prestasi tim.
Adapun berikut ini adalah rapor tiga pelatih asal Italia di kompetisi Liga 1:
Fabio Lopez
Lelaki kelahiran Roma, Italia ini memiliki darah Spanyol dan juga mantan penjaga gawang.
Awal mulai karier Fabio Lopez, yang lahir 17 Juni 1973, dimulai dengan melatih banyak klub akademi di Italia, misal dari Atalanta dan Fiorentina.
Pemegang Lisensi Kepelatihan UEFA Pro ini masuk Asia pada 2010 dengan melatih Sabah FA dari Liga Malaysia.
Pada 2012, Fabio Lopez mulai bekerja di Indonesia dan sukses menyelamatkan PSMS Medan dari degradasi.
Namun, Fabio Lopez tak lama bersama PSMS.
Setelah tujuh tahun pergi, Fabio Lopez kembali ke Indonesia untuk menukangi Borneo FC.
Sayang, dia didepak Borneo FC karena pramusim yang tak maksimal menuju Liga 1 2019.
Fabio Lopez hanya bertahan selama empat bulan saja di Borneo FC.
Ketika itu, klub berjuluk Pesut Etam itu gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan di fase grup Piala Presiden 2019.
Tak butuh waktu lama bagi manajemen Borneo FC, mereka langsung memecat Fabio Lopez setelahnya.
Vincenzo Annese
Pemilik nama Vincenzo Alberto Annese ini lahir pada 22 September 1984 di Bisceglie, Italia.
Pelatih dengan Lisensi UEFA Pro ini masuk ke Asia pertama kali pada 2018 dengan melatih PSIS Semarang.
Namun, hubungan Vincenzo Annese dengan PSIS Semarang hanya bertahan selama enam bulan.
Vincenzo dipecat pada September 2018 oleh manajemen Mahesa Jenar.
Pemecatan itu dilakukan lantaran ia hanya mampu memberikan 20 poin dalam 19 laga.
Rinciannya adalah lima kali menang, lima kali imbang, dan sembilan kali kalah.
Hasil itu membuat PSIS saat ini berjuang di papan bawah klasemen.
Angelo Alessio
Mantan gelandang ini lahir di Capaccio, Italia pada 29 April 1965 dan memulai karier baru di Asia per 2021.
Ya, Persija Jakarta adalah tempat kerjanya di luar Eropa pertama sebagai pelatih.
Kedatangan Angelo Alessio ke Persija awalnya memberikan harapan kepada para suporter.
Sebab, status Angelo tak main-main. Ia merupakan tangan kanan pelatih top Italia, Antonio Conte.
Bahkan, Angelo sempat menjadi pelatih sementara Juventus saat Antonio Conte pergi.
Namun, kariernya di Indonesia justru tak berjalan dengan baik.
Persija justru tak mampu tampil maksimal di bawah asuhan pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Hingga pekan ke-20, Angelo hanya mampu mengantarkan Macan Kemayoran berada di urutan kedelapan klasemen sementara Liga 1 2021-2022.
Persija mengoleksi 29 poin hasil dari 7 kali menang, 8 kali imbang, dan 5 kali kalah.
Akibatnya, manajemen Persija memutuskan untuk mengakhiri kontrak Angelo Alessio lebih awal.
Berita Liga 1 lainnya:
Persib Bandung Terima Lisensi Klub AFC, Petinggi Klub Ungkap Rasa Bangga
Arema FC Tunjuk Joko Susilo sebagai Direktur Teknik Akademi