- Liga 1 tanpa kejelasan lima klub mengalami kerugian dan ingin PSSI tegas.
- Selain PSSI, lima klub Liga 1 ini juga mendesak PT LIB bertindak agar kompetisi bisa jalan.
- Lima klub Liga 1 itu dua dari Jawa Timur yaitu Persebaya dan Persik Kediri.
SKOR.id - Tak kunjung pastinya nasib Liga 1 musim baru, membuat barisan klub kontestan gerah dan mereka bersuara lantang ke PSSI dan PT LIB.
Setidaknya, ada lima klub yang saat ini merasa dirugikan dengan belum jalannya kompetisi.
Mereka adalah Persebaya Surabaya, Barito Putera, Persik Kediri, Persita Tangerang, dan Persiraja Banda Aceh.
Kelima klub ini mendesak PSSI serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera memutuskan status kompetisi.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
"Ketidakpastian kompetisi membuat klub semakin berada dalam posisi sulit," kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi.
"Kami merasakan beban finansial semakin berat. Jadi memutar kembali kompetisi adalah solusi untuk memperpanjang nafas klub," tuturnya tegas.
Kevakuman kompetisi selama lebih dari satu setengah tahun tidak hanya memukul nasib pemain dan pelatih. Klub pun harus berjuang keras untuk tetap survive secara finansial.
"Liga 1 harus segera berjalan lagi. Kami sudah menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi, tidak ada alasan untuk tak menggelar lagi kompetisi," ucap Candra Wahyudi.
Setelah menunda sekitar satu bulan, PSSI dituntut harus segera memutuskan kapan kick-off Liga 1 musim baru.
Kabarnya, LIB sebagai operator kompetisi menyiapkan jadwal kick-off Liga 1 2021-2022 per 20 Agustus tahun ini.
Format yang dirancang adalah semi bubble to bubble, mengadopsi suksesnya turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
"Semoga Liga 1 dimulai Agustus ini," kata Manajer Persik Syarif Hidayatullah menambahkan.
"Dengan protokol kesehatan yang ketat seperti Piala Menpora, saya rasa liga bisa berjalan aman."
Dia mendesak PSSI serta LIB secepatnya memberi kepastian kompetisi musim baru.
Hal itu sangat dibutuhkan klub untuk menentukan langkah ke depan. Utamanya, mereka memastikan kondisi keuangan klub dalam mengikuti kompetisi.
Berjalannya lagi kompetisi ini nanti akan memutar roda ekonomi pelaku sepak bola. Tanpa kompetisi, selain tidak ada prestasi, klub juga bisa mati secara perlahan.
Terpisah Asisten Manajer Barito M Ikhsan menyatakan bahwa timnya sudah bersiap di Yogyakarta sejak dua bulan lalu.
Tak hanya rela jauh dari markas mereka di Kalimantan Selatan. Barito Putera juga harus mengeluarkan biaya besar selama bersiap di Jawa.
"Jangan sampai kejadian musim lalu terulang. Kami sudah bersiap, ternyata liga tidak jalan. Klub pasti rugi besar," kata M Ikhsan tegas.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
View this post on Instagram
Berita Liga 1 lainnya:
Gaji dan Fasilitas untuk Pemain Persebaya Tetap Aman Meski Liga 1 Belum Jelas
Pelatih Persib Bandung Kritik Rencana Gulirkan Liga 1 2021-2022 pada 20 Agustus
Bek Jebolan Liga Belanda Iri dengan Gaji Pemain Asing di Liga 1 Indonesia