- Izin untuk menggelar Liga 1 2021-2022 yang mendekati titik terang disambut positif oleh Persipura Jayapura.
- Namun, wacana menggelar Liga 1 2021-2022 di Pulau Jawa mendapat protes dari Persipura.
- Manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun, mengatakan bahwa timnya seperti mendapat penyiksaan apabila kompetisi dipusatkan di Pulau Jawa.
SKOR.id - Manajemen Persipura Jayapura memprotes rencana PSSI memusatkan gelaran Liga 1 2021-2022 di Pulau Jawa.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memastikan gelaran Liga 1 2021-2022 akan digelar dengan sistem bubble di Pulau Jawa pada Senin (24/5/2021).
Keputusan itu didapatkan setelah PSSI mendengar masukan dari beberapa klub-klub peserta Liga 1.
Pulau Jawa dinilai memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu, perpindahan antarstadion juga bisa dilakukan dengan jalur darat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Namun, Persipura Jayapura menilai keputusan tersebut memberatkan tim-tim peserta Liga 1 yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun, menilai psikologis pemain tim Mutiara Hitam akan terganggu jika hal tersebut dilakukan.
"Contohnya misalkan ada space 5-6 hari jeda kompetisi, kalau tim-tim yang di Jawa memungkinkan mereka pulang. Pemain bisa bertemu dengan keluarga. Kalau kami hampir tidak mungkin, waktu kami akan habis di perjalanan," ujar Ridwan Bento Madubun dilansir dari YouTube Persipura.
"Bayangkan, seorang pemain dalam jangka waktu cukup lama tidak bertemu keluarga. secara psikologis akan menguntungkan yang bisa bertemu dengan keluarga. Ini yang saya bilang menguntungkan tim-tim dari Jawa. Ini harus dikemas agar adil, agar merasakan hal-hal yang sama," Ridwan menegaskan.
Kompetisi, lanjut Ridwan, pada dasarnya harus bersifat adil. Tak boleh menguntungkan atau merugikan salah satu pihak.
Tak hanya itu saja, Ridwan juga menyoroti adanya kemungkinan pertandingan disaksikan oleh penonton di dalam stadion.
Jelas bagi Persipura yang bermain jauh dari markasnya, dukungan suporter tak akan bisa maksimal.
"Kalau tak mau dibilang diskriminasi, ini adalah penyiksaan dan penderitaan bagi kami. Sekalipun ada pembatasan jumlah penonton, atau yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin, itu tetap merugikan kami," tuturnya.
"Penontonnya Borneo FC ada di Kalimantan, penonton Persiraja ada di Aceh, penonton Persipura ada di Papua. Mau dengan 30-40 persen penonton, suporter kami tak akan bisa datang. Tapi suporter di Jawa pasti bisa masuk. Bisa jadi 40 persen itu akan diisi suporter tim lawan kami."
"Tim-tim di luar Jawa ini kasihan, lho. Kami sudah tinggalkan keluarga dalam jangka waktu lama, kami datang kemudian main di tempat orang dan kami mengizinkan penonton yang notabene suporter lawan untuk memberikan dukungan. Tidak logis, tidak masuk akal," kata dia.
Ridwan meminta PSSI selaku pengambil kebijakan harus mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan sesuatu.
Prinsip keadilan menjadi satu hal yang paling disoroti oleh wakil Indonesia di Piala AFC 2021 itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persipura Lainnya:
Agendakan Uji Coba Lawan Persipura, Pelatih Persik Bicara Simbiosis Mutualisme
Jacksen F Tiago Sebut Pemain Asing Baru Persipura seperti Otavio Dutra dan Jaimerson
Persipura Resmi Perkenalkan Bek Asing Baru, Serba Bisa Pemilik Optimisme Tinggi