- Pemain Garuda Select III, Frezy Al-Hudaifi, sudah memikat Dennis Wise sejak dua tahun lalu.
- Frezy Al-Hudaifi memiliki kualitas olah bola yang mumpuni dan punya karakter permainan yang berbeda.
- Frezy telah menjadi bagian dari program Garuda Select III yang dimulai sejak akhir tahun 2020.
SKOR.id - Legenda Chelsea, Dennis Wise, dibuat terkesan saat pertama kali melihat potensi yang dimiliki oleh pesepak bola muda bernama Frezy Al-Hudaifi.
Saat itu, tepatnya pada 2019, Dennis Wise yang merupakan Direktur Sepak bola Garuda Select, terpikat untuk memoles pemuda kelahiran 21 April 2004 tersebut pada program Garuda Select II.
Namun sayang, keinginan Denni Wise membawa Frezy yang kala itu memperkuat Bhayangkara FC U-16 di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) harus tertunda karena peraturan izin tinggal.
Sebagai informasi, untuk tinggal di asrama universitas yang ditunjuk menjadi basecamp Garuda Select, pemain minimal harus berusia 16 tahun terlebih dahulu.
Sementara kala itu, Frezy yang merupakan pemain binaan SSB Ragunan masih berusia 15 tahun.
Padahal kemampuan olah bola Frezy dinilai mumpuni untuk bisa bersaing dengan pemain yang usianya satu atau dua tahun lebih tua darinya.
"Frezy adalah pemain yang sudah kami lihat sejak tahun 2019. Namun, ketika itu usianya belum mencukupi karena kami tinggal di asrama universitas yang mempunyai syarat minimal usia 16 tahun untuk tinggal di sana," ujar Wise dikutip dari website Garuda Select.
Kini Frezy telah menjadi bagian dari program Garuda Select III yang dimulai sejak akhir tahun 2020. Kesan pertama yang ditunjukkan Frezy pun cukup positif.
Pemain dengan kekuatan kaki kiri tersebut menjadi inspirasi tim saat menahan imbang 1-1 Port Vale U-18 pada uji coba pertama awal 2021.
Berawal dari set-piece yang dilakukan Frezy, Garuda Select berhasil memaksakan hasil imbang pada laga tersebut.
Frezy dinilai memiliki karakteristik permainan yang lain dibandingkan barisan pemain tengah Garuda Select lainnya.
Itu yang membuatnya kerap menjadi pilihan utama pelatih baik sejak masih di SSB hingga Bhayangkara FC U-16.
Frezy pun sempat cukup lama mengikuti pemusatan latihan timnas U-16 Indonesia asuhan Bima Sakti.
Bahkan jika seluruh agenda timnas U-16 tak ditunda pada tahun lalu, bukan tidak mungkin sang pemain menjadi salah satu andalan lini tengah Garuda Muda.
"Dia (Frezy) mempunyai kemampuan teknis yang sangat baik. Penguasaan bola yang baik, dan umpan yang terarah," Wise melanjutkan.
Namun ada satu hal yang perlu menjadi catatan serius oleh Frezy. Denis menilai, gaya bermain Frezy harus lebih simpel dan sederhana.
"Sisi yang perlu perbaikan adalah kadang dia melakukan hal yang rumit. Justru dengan bermain sederhana, akan lebih menunjukkan sebagus apa permainannya dan ia akan semakin memahami permainan," kata Wise.
"Saat ini ia masih sering membuat permainan menjadi lebih rumit padahal dalam sepak bola diperlukan cara-cara yang simpel dan sederhana," tuturnya.
Frezy sudah mengenal sepak bola sejak usia lima tahun. Sang ayah kemudian melihat bakat terpendam dari Frezy dan memasukkan putranya ke salah satu Sekolah Sepak Bola di Jakarta.
Frezy terus berkembang dari segi fisik, teknik, dan tentunya taktik. Pengalamannya mengikuti sejumlah turnamen di luar negeri saat belia membantunya untuk lebih mudah dalam beradaptasi mengikuti program Garuda Select di Inggris.
"Waktu itu kata bapak, kalau lagi jalan-jalan keluar, (saya) pulangnya selalu bawa bola. Katanya jeruk saja ditendang-tendang melulu. Cita-citanya dari kecil mau jadi pemain sepak bola," Frezy mengisahkan.
Biodata
Nama lengkap: Frezy Al-Hudaifi
TTL: Jakarta, 21 April 2004
Tinggi: 165 cm
Berat: 56 kg
Posisi: Gelandang Serang
Klub: Bhayangkara FC
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Wonderkid Lainnya:
Wonderkid Bayern Munchen Pilih Jerman Ketimbang Inggris, Thomas Muller Beri Pembelaan
Wonderkid Man United Diramalkan Bisa Raih Ballon d'Or dalam 5 Tahun
Waktu Pemulihan Mundur, Wonderkid Barcelona Diminta Tak Memaksakan Diri