- Hari ini empat tahun silam, Persebaya Surabaya dan Bonek mendapat kabar yang menggembirakan.
- Persebaya kembali diakui sebagai anggota dalam Kongres PSSI pada 2017.
- Kisruh yang membuat Persebaya dibekukan PSSI diawali pada 2009 atau hampir 12 tahun silam.
SKOR.id - Tanggal 8 Januari menjadi momen bersejarah bagi Persebaya Surabaya dan suporternya, Bonek.
Persebaya Surabaya kembali menjadi anggota PSSI pada 8 Januari 2017 setelah melalui proses panjang.
Perjuangan tiada henti tim Bajul Ijo, julukan Persebaya, dan Bonek akhirnya berbuah hasil manis.
Tragedi kelam Persebaya dimulai pada Indonesia Super League 2009-2010. Kala itu Persebaya Surabaya berjuang untuk lolos dari jerat degradasi.
Menghadapi Persik Kediri yang juga bertujuan bertahan di kasta tertinggi, Persebaya harus menelan pil pahit pada akhirnya.
Laga yang sedianya digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, medio Agustus 2010 dibatalkan karena tak mendapat izin kepolisian.
PSSI memindahkan venue laga tersebut ke Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Namun lagi-lagi, masalah izin tak bisa dipenuhi Panitia Pelaksana (Panpel) Persik.
Alih-alih memberi kemenangan WO (Walk-out) untuk Persebaya, PSSI kemudian membuat pengumuman bahwa laga dipindahkan ke Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Persebaya yang merasa diperlakukan tak adil, menolak untuk menghadiri laga tersebut. Dari sinilah awal mula kisruh terjadi.
Aksi Persebaya yang menolak bertanding membuat PSSI menjatuhkan sanksi degradasi kepada tim beralias Green Force tersebut.
Tak mau berlaga di Divisi Utama, Persebaya membelot ke Indonesian Premier League (IPL) yang kala itu dianggap breakaway league dan tak diakui PSSI.
Pada 2011 kondisi semakin pelik saat terjadi dualisme di tim Persebaya. Muncul tim tandingan bernama sama yang berkompetisi di Divisi Utama ISL.
Persebaya asli pun dipaksa berubah nama menjadi 1927, sementara Persebaya tandingan tak memakai embel-embel apapun.
Persebaya 1927 diminta menolak bergabung dengan Persebaya DU (Divisi Utama) dan memilih tetap berkompetisi di IPL 2011-2012 hingga menjadi runner-up.
Pada 2013 IPL berhenti pada paruh musim. Tim-tim yang hengkang dari ISL ke IPL pun tak diakui dalam Kongres PSSI, termasuk Persebaya 1927.
Pekik protes disuarakan Bonek, suporter Persebaya, yang menilai PSSI tak berlaku adil kepada tim kesayangannya.
Persebaya 1927 yang dikelola PT Persebaya Indonesia pun menggugat Persebaya tandingan yang berada di bawah naungan PT Mitra Muda Inti Berlian.
Persebaya tandingan akhirnya berubah nama menjadi Persebaya United setelah kalah di pengadilan. Hak atas nama dan logo Persebaya pun jatuh ke tangan PT Persebaya Indonesia.
Gelombang protes terus dilontarkan Bonek. Pada 2016, ribuan Bonek menggeruduk Kongres PSSI yang digelar di Ancol, Jakarta.
Pada kongres tersebut sempat beredar kabar bahwa status Persebaya akan dibahas bersama voter dan pengurus PSSI.
Hanya saja, hingga 10 November tak ada sama sekali bahasan tentang Persebaya. Justru pemilihan Ketua Umum PSSI menetapkan Edy Rahmayadi sebagai pemimpin yang baru.
Namun di sinilah titik terang muncul. Sosok Edy Rahmayadi yang lantas memberikan izin Persebaya kembali ke pangkuan PSSI.
"Saya sangat mendukung Persebaya tetap eksis. Maka, kami akan siapkan tim untuk menyelesaikan persoalan ini dengan profesional," ucap Edy kepada wartawan pada November 2016.
Edy menjanjikan persoalan Persebaya rampung dibahas pada Kongres PSSI pada 8 Januari 2017 di Bandung.
Lelaki yang kini menjabat Gubernur Sumatra Utara itu menepati janjinya, Persebaya akhirnya diizinkan kembali berkompetisi sebagai anggota PSSI.
"Di Indonesia ini ada lima klub legenda sepak bola yakni PSMS Medan, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar. Lima legenda itu saya berharap berkiprah kembali dan membuahkan pemain untuk timnas yang akan datang," ucap Edy.
"Sehingga khusus Persebaya izinkan saya menentukan mereka ditempatkan di Divisi Utama (Liga 2)," Edy menambahkan.
Sontak keputusan Edy Rahmayadi disambut gembira oleh Bonek yang sudah menggeruduk Bandung demi menantikan kabar ini.
"Setelah ini, kami akan mengadakan pesta rakyat di Surabaya. Kemenangan ini menjadi kebangkitan sepak bola nasional," kata presidium Bonek, Andie Peci, di GOR Pajajaran, Minggu (8/1/2017).
Dilansir dari Tempo, Bonek yang tetap tinggal di Surabaya juga langsung menyanyikan mars dan menyalakan flare sambil bepesta.
Keputusan PSSI mengakui kembali Persebaya menjadi penawar dahaga Bonek yang merindukan tim idolanya berlaga.
Persebaya pun resmi ambil bagian di Divisi Utama (Liga 2) 2017 setelah keputusan Kongres PSSI tersebut.
Bahkan, tak perlu berlama-lama di kasta kedua, Persebaya langsung promosi ke Liga 1 pada musim 2018.
Yang terbaru, Persebaya sukses menjadi runner-up Liga 1 2019, dua tahun setelah kembali diizinkan berkompetisi oleh PSSI.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persebaya Lainnya:
Bek Persebaya Latihan Bareng Tim Atletik
Zoubairou Garba, Bek Persebaya yang Menghindari Begadang dan Melawan Rasa Malas
Mantan Penyerang Persebaya, Mahmoud Eid, Resmi Gabung Klub Qatar