- Gaji pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya Surabaya bakal dipangkas hingga di bawah 25% saat Liga 1 2020 nonaktif.
- Rencana manajemen Persebaya Surabaya ini merujuk pada SK terbaru yang dirilis PSSI yang memuat ketentuan pembayaran gaji.
- Pembayaran gaji di bawah angka 25% ini merupakan upaya Persebaya Surabaya menyelamatkan finansial klub.
SKOR.id – Manajemen Persebaya Surabaya akan mendalami lebih dalam substansi dari surat keputusan (SK) terbaru yang dirilis PSSI beberapa waktu lalu.
Salah satu poin yang menjadi perhatian Persebaya Surabaya ialah ketentuan soal pembayaran gaji pemain selama kompetisi nonaktif.
Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan membayar gaji pemain di bawah 25 persen.
Candra menyebut, hal ini merupakan upaya manajemen Persebaya untuk menekan pengeluaran. Sehingga, keuangan klub di masa sulit ini bisa stabil.
“Persebaya akan mempelajari surat keputusan PSSI ini secara detail. Terkait hak untuk pemain dan pelatih, tentu akan disesuaikan dengan kemampuan finansial klub,” kata Candra.
“PSSI memberi catatan maksimal 25 persen, artinya bisa kurang dari angka tersebut,” ujarnya.
Sebetulnya, terdapat enam poin yang membahas penundaan kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 2020 dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/69/XI/2020 itu.
Adapun ketentuan pembayaran gaji pemain selama Oktober hingga Desember 2020 diterangkan dalam poin keempat.
Dalam poin tersebut dijelaskan, bahwa klub hanya diwajibkan untuk membayar maksimal 25 persen gaji pemain sesuai dengan nilai kesepakatan awal yang tertuang dalam kontrak.
Dengan kata lain, selama kompetisi non-aktif sampai sekarang ini, pemain, pelatih, dan ofisial hanya menerima maksimal seperempat dari nilai kontrak mereka.
“Kalau disebutkan 25 persen sebagai batas maksimal, tentu artinya kami akan menyesuaikan sejauh mana kemampuan klub untuk penuhi hak pemain,” tutur Candra.
“Andaikan dalam renegosiasi bisa dikurangi dari itu, kami juga belum tahu,” ujarnya.
Selanjutnya, Candra memastikan bahwa penyesuaian gaji ini akan dipertimbangkan sesuai dengan kemampuan finansial manajemen Persebaya.
Dia berharap, pemotongan gaji pemain tak terlalu jauh dari angka 25 persen. Sebab, ia tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan akibat pemotongan itu.
“Kamipun juga akan melihat kemampuan finansial klub. Jangan sampai nanti keputusan ini justru memberatkan,” kata Candra Wahyudi.
“Klub kemudian dipaksa hal-hal yang sebetulnya juga tidak mengharapkan,” ia menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persebaya Surabaya lainnya:
PT Surabaya Putuskan Wisma Karanggayam Milik Persebaya, Bonek Tumpengan
Persebaya Kesulitan Keuangan, Efeknya Lurah dan Camat se-Surabaya Banyak Utang