- Arema FC kembali terancam kehilangan satu pemain asingnya, Elias Patricio Alderete, asal Argentina.
- Striker pinjaman dari Club Atletico Chacarita Juniors itu belum tanda tangani klausul kontrak baru.
- Elias Alderete meminta gaji bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2020 dibayar 50 persen.
SKOR.id - Arema FC kembali terancam kehilangan satu pemain asingnya, menyusul adanya penerapan aturan dalam Surat Keputusan (SK) PSSI nomor 48.
Dalam SK tersebut skema kontrak dan penggajian para pemain dan pelatih selama masa pandemi virus corona (Covid-19) dipotong 75 persen.
Striker pinjaman Arema FC asal Club Atletico Chacarita Juniors, Elias Patricio Alderete, rawan angkat koper sebelum lanjutan Liga 1 2020 digulirkan lagi.
Usut punya usut, penyerang kelahiran San Miguel, Argentina, 30 Juli 1995 tersebut, meminta gajinya selam Marey-Agustus dibayar 50 persen.
Jika itu dituruti, Alderete sekata gajinya diptong 50 persen selama September 2020 hingga Februari 2021. Hal ini yang menjadi kendalanya kembali ke Indonesia.
“Elias Alderete soal urusan renegosiasi kontrak dan gaji dengan skema baru, masih berjalan alot. Elias melalui agennya mengajukan permintaan," kata Ruddy Widodo.
"Untuk gaji Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2020, tidak 25 persen sesuai SK 48, tetapi semuanya disamaratakan dengan SK 53," ucap General Manager Arema FC ini.
Karena persoalan inilah, kata Ruddy, hingga saat ini Aldereta belum tanda tangan kontrak, meski sudah ikuti latihan sejak pertengahan Agustus.
"Namun dia belum tanda tangani klausul kontrak baru,” jelas Ruddy Widodo kepada Skor.id pada Minggu (30/8/2020).
Sebelumnya, Alderete pernah menyatakan bahwa dirinya tetap kembali ke Malang dan mengikuti agenda latihan tim Singo Edan sambil proses renegosiasi.
Namun hingga saat ini pemain yang bernaung di bawah agen Aamanagers Argertina tersebut, belum juga menandatangani klausul renegosiasi kontrak.
“Kami berharap Elias Alderete mau tetap bertahan di Arema. Tetapi kami tak memaksa," Ruddy menegaskan sikap Arema FC.
"Kalau dia memilih bertahan, tentu dia harus menyepakati SK 48 untuk gaji Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2020 sebesar 25 persen," ucap Ruddy.
Soal ada kalau Liga 1 2020 lainnya yang memakai skema di luar SK PSSI (SK 48 dan 53), Arema tak permasalahkan. Sikap klub dianggap tak akan sama.
Baginya, situasi saat ini yang dianggap ideal bagi Arema FC adalah mengikuti SK PSSI, baik SK nomor 48 maupun 53.
"Kalau Arema FC enak saja. Kalau Elias (Alderete) setuju, ya bertahan, kalau tidak setuju, ya silakan. Kami tidak memaksa,” Ruddy Widodo memungkasi.
Alasan Mundur Pemain asing dari Arema FC:
- Roberto Mario Carlos Gomez (Argentina/pelatih kepala)
Tidak sepakat SKEP/53/VI/2020 dan SKEP/48/III/2020 - Marcos Gonzales (Argentina/pelatih fisik)
Tidak sepakat SKEP/53/VI/2020 dan SKEP/48/III/2020 - Jonathan Jesus Bauman (Argentina/gelandang)
Tidak sepakat SKEP/53/VI/2020 dan SKEP/48/III/2020 - Oh In-kyun (Korea Selatan/gelandang)
Sepakat SKEP/53/VI/2020 dan SKEP/48/III/2020, tetapi meminta kompesasai perpanjangan kontrak semusim Liga 1 2021
Pemain Asing Arema FC dalam Proses Renegosiasi:
- Elias Patricio Alderete (Argentina/penyerang)
Tidak sepakat SKEP/48/III/2020 dan meminta semua gaji/kontrak disamakan dengan SKEP/53/VI/2020, serta belum tanda tangan klausul kontrak baru - Matias Daniel Malvino Gomez (Uruguay/bek)
Secara lisan sepakat SKEP/53/VI/2020 dan SKEP/48/III/2020, tetapi belum tanda tangan klausul kontrak baru
Keterangan :
SKEP/53/VI/2020
besaran kontrak/gaji 50 persen untuk September 2020 –Februari 2021
SKEP/48/III/2020
besaran gaji 25 persen untuk Maret-April-Mei-Juni-Juli-Agustus 2020
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Arema FC Lainnya:
Hedipo Gustavo: Manajemen Arema FC Mengontak Agen Saya
Arema FC Gelar Physical-Refreshing Training di Pantai Selatan
Jika Gagal Datangkan Carlos de Oliveira, Arema FC Siapkan Pelatih Lokal