- Robert Rene Alberts bersepakat dengan manajemen Persib terkait pemotongan gaji.
- Ada beberapa alasan yang membuat Robert Rene Alberts tetap mau melatih Persib Bandung, meski gajinya dipotong hingga 50 persen.
- Pelatih asal Belanda itu berharap kondisi akan membaik pada masa depan.
SKOR.id - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memilih bertahan meski gajinya dipangkas hingga 50 persen.
Alberts mengungkapkan sejumlah alasan dirinya memilih bertahan, meski haknya tak dibayar penuh, sesuai dengan kesepakatan kontrak awal.
Dikatakan Robert Rene Alberts, dirinya menghormati kebijakan dari PSSI terkait pemotongan gaji pemain dan pelatih saat Liga 1 2020 dilanjutkan.
Kebijakan tersebut memang ditelurkan PSSI melalui Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang "Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020".
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, itu disebutkan klub diperbolehkan untuk melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen dari kesepakatan kontrak awal, saat kompetisi kembali digelar pada 1 Oktober 2020.
Sejatinya, Robert Rene Alberts dan sejumlah pemain Persib sempat merasa keberatan dengan aturan tersebut.
Akan tetapi, setelah dilakukan konsolidasi dengan manajemen tim berjulukan Maung Bandung itu, Alberts dan para pemain Persib sepakat dengan regulasi tersebut.
"Kami sudah mendapatkan kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya. Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ucap Robert Rene Alberts di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik. Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," pelatih asal Belanda itu menjelaskan.
Selain telah mendapatkan penjelasan secara detail dari manajemen tim terkait teknis pemotongan gaji tersebut, mantan pelatih PSM Makassar itu mengatakan bahwa dirinya juga memahami dan mengerti bagaimana kesulitan tim untuk menstabilkan finansialnya di tengah pandemi virus corona.
Terlebih kompetisi akan berlangsung tanpa penonton. Artinya, klub akan kehilangan pendapatan dari penjualan tiket laga kandang.
Ketika pemasukan tim berkurang, mereka juga tetap diwajibkan untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan staf tim.
Belum lagi, klub juga harus memikirkan biaya akomodasi tim selama mengarungi kompetisi.
"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar. Ini adalah bentuk kerja sama yang harus dilakukan di sepak bola Indonesia saat ini," kata pelatih berusia 65 tahun itu.
"Karena situasi ini tidak mudah bagi siapapun. Tapi, seperti yang saya tadi katakan di awal, semuanya punya hak pribadi untuk tidak menerima (peraturan) ini," Robert Rene Alberts menuturkan.
Berita Persib Bandung Lainnya:
Hanya Punya Waktu Enam Pekan, Pelatih Persib Menolak Pramusim
Tim Akselerasi Perwakilan 36 PS Eks-Anggota Persib Mulai Berbagi Tugas