- Mundurnya Mario Gomez dari Arema FC sama persis dengan yang ditempuh Miroslav Janu pada 2007.
- Mario Gomez menjadi pelatih ke-12 Arema FC yang tak menyelesaikan tugas hingga kompetisi berakhir.
- Manajemen Arema FC tunggu arahan Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto soal langkah yang harus ditempuh.
SKOR.id – Tahun ini, tepat pada 11 Agustus nanti usia Aream FC akan genap 33 tahun, sejak terbentuk pada 11 Agustus 1987.
Selama itu, tercatat 22 pelatih pernah menangani Arema FC. Delapan di antaranya adalah pelatih mancanegara atau asing.
Adapun sisanya, 14 orang pelatih, adalah pelatih domestik atau lokal. Jumlah itu terhampar dalam 31 musim kompetisi, sejak Galatama 1987-1988 hingga Liga 1 2020.
Sayangnya, dari 14 pelatih asing Singo Edan tersebut, 12 pelatih tak menuntaskan kontraknya hingga akhir atau terhenti di tengah jalan.
Jelang lanjutan Liga 1 2020, skuad Arema dikagetkan dengan mundurnya aristek tim Roberto Mario Carlos Gomez.
Pelatih asal Argentina tersebut, menjadi pelatih ke-12 yang tidak menyelesaikan tugasnya hingga kompetisi berakhir dalam 33 tahun terakhir.
“Posisi pelatih kepala, kami belum ada rencana mencari pelatih pengganti dalam waktu dekat. Kami masih tunggu respon dari manajemen," kata Ruddy Widodo.
"Sementara ini kami juga menunggu arahan owner (Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto) dan direksi Arema," General Managers Arema FC ini menambahkan.
Komunikasi dengan Iwan Budianto dan Agoes Soejanto dilakukan untuk menentukan langkah yang harus ditempuh terkait posisi yang tengah lowong.
"Jika memang harus mencari pelatih baru, tentu pelatih itu harus menerima dengan kondisi seperti yang diatur, gaji 50 persen,” ucap Ruddy kepada Skor.id, Kamis (6/8/2020).
Menariknya, mundurnya Mario Gomez sama persis dengan yang ditempuh (almarhum) Miroslav Janu, pelatih asal Republik Ceko pada 2007.
Miroslav Janu juga mundur dengan sama, yakni masalah materi atau tak soal sepakat besaran kontrak baru yang ditawarkan manajemen Arema FC.
Miroslav Janu mundur setelah menuntaskan 34 laga ISL 2007 dan bersiap untuk Babak 8 Wilayah I di Stadion Brawijaya, Kediri pada 16-26 Januari 2007.
Janu menolak atau tak setuju tawaran nilai kontrak baru dari manajemen Arema. Ketika itu kick-off Babak 8 Besar molor sebulan dari jadwal semula.
Molornya jadwal ini membuat semua tim delapan besar, termasuk Arema, harus mengajukan penambahan kontrak berdurasi sebulan kepada pelatih dan pemain.
Situasi saat itu, Arema FC yang gagal pertahankan gelar juara Copa Dji Sam Soe 2007 dan tersingkir pada babak penyisihan Grup F Liga Champions Asia 2007.
Karenanya, keinginan Janu meminta nilai kontrak lebih besar dari yang ditawarkan manajemen dianggap tak masuk akal.
Haudi Abdillah Yakin Bali United Melaju ke Semifinal ASEAN Piala AFC 2020https://t.co/Ji99MHClMM— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 6, 2020
Pada akhirnya Arema pasrah melepas Miroslav Janu pergi, sama seperti yang dipilih ketika kembali terjadi pada kasus Mario Gomez pada LIga 1 2020 ini.
Gomez mundur meski dia baru sempat melakoni tiga laga dalam kompetisi dan kondisi force majeure yang melanda semua liga domestik seatero dunia.
Mario Gomez menjadi pelatih keenam Arema yang mengundurkan diri, setelah Aji Santoso, Rahmad Darmawan, Miroslav Janu, M Basri, dan Sinyo Aliandoe.
Daftar Pelatih Arema FC yang Tak Tuntaskan Kontrak:
- 2020: Mario Gomez (3 laga)
- 2018: Joko Susilo (8 laga)
- 2017: Aji Santoso (17 laga)
- 2015: Suharno (3 laga)
- 2013: Rahmad Darmawan (30 laga)
- 2011: Wolfgang Pikal (4 laga)
- 2008: Bambang Nurdiansyah (4 laga)
- 2008: Miroslav Janu (34 laga)
- 2003: Gusnul Yakin (5 laga)
- 2003: Terrence Wetton (5 laga)
- 1993: Muhammad Basri (16 laga)
- 1989: Sinyo Aliandoe (17 laga)
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Arema FC Lainnya:
Arema FC Samarkan Sponsor Rumah Judi dengan Kamuflase Media Online
Trio Pemain Asing Arema FC Dipastikan Bertahan
Charis Yulianto Tak Keberatan Gajinya Dipotong Manajemen Arema FC