- Direktur Akademi PSS Sleman, Guntur Cahyo Utomo ingin kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2020 digulirkan.
- Kompetisi EPA dinilai sangat penting untuk mengembangkan sepak bola Indonesia dan juga menjaring talenta muda di Tanah Air.
- EPA merupakan kompetisi bergengsi usia muda yang diikuti 18 klub kontestan Liga 1
SKOR.id - Direktur Akademi PSS Sleman, Guntur Cahyo Utomo sangat berharap PSSI juga memikirkan kelanjutan Elite Pro Academy (EPA) musim 2020.
Kompetisi sepak bola kelompok usia dinilai sangat penting untuk mengembangkan sepak bola Indonesia dan juga menjaring talenta muda di Tanah Air.
Terkait hal tersebut Guntur Cahyo ingin kompetisi EPA dapat digulirkan kembali tahun ini.
"Sejujurnya saya pribadi ingin EPA diputar kembali. Tapi semua harus realistis bahwa kesehatan dan keselamatan saat ini menjadi pertimbangan utama," katanya.
Meski mendukung EPA 2020 digulirkan, namun Guntur mengatakan kompetisi wajib menerapkan protokol kesehatan.
Memang sejauh ini kompetisi EPA bisa dibilang belum menjadi pembahasan utama dan hanya sebatas rumor saja.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada surat edaran resmi dari PSSI kepada klub kontestan EPA.
Sementara disinggung mengenai rencana akademi PSS menggelar sesi latihan, Guntur masih menunggu instruksi dari manajemen klub berjuluk Super Elang Jawa ini.
Sebab, selama pandemi virus corona para pemain PSS U-16,U-18, dan U-20 harus menjalani latihan secara mandiri di rumah masing-masing.
Guntur menegaskan dirinya sangat berharap semua pihak dapat mempertimbangkan matang-matang faktor di luar sepak bola.
"Intinya yang berkaitan dengan sepak bola harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan," katanya.
EPA merupakan kompetisi bergengsi usia muda yang diikuti 18 klub kontestan Liga 1 2020.
Jika digulirkan kembali, tahun ini menjadi tahun ketiga penyelenggaraan EPA Liga 1 yang sudah dilaksanakan sejak 2018 lalu.
Berita PSS lainnya :
Eksklusif - Direktur Utama PSS Sleman Ungkap Penyebab Tersendatnya Pembayaran Gaji Pemain
Sejumlah Pemain PSS Sleman Mengeluhkan Keterlambatan Pembayaran Gaji
Ironi Jual Beli Saham, Investor Baru Buat PSS Sleman Tak Sehat