- Asprov PSSI Jawa Timur pasrah terkait nasib kompetisi Liga 3 Zona Jatim musim 2020 dan harus menunggu rekomendasi Ketua Satgas Gugus Covid-19 Jawa Timur.
- Jatim per tanggal 9 Juli 2020 menduduki posisi teratas diantara 34 provinsi di Indonesia yang mencatat kasus positif virus corona tertinggi, setelah menggeser DKI Jakarta tanggal 26 Juni lalu.
- Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, juga akan berkoordinasi dengan sponsor.
SKOR.id - Asprov PSSI Jawa Timur dan 61 klub akhirnya harus pasrah terkait nasib roda kompetisi Liga 3 Zona Jatim musim 2020 yang dijadwalkan dalam tahun ini juga.
Pasalnya mereka harus menunggu rekomendasi dari Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur yang diketuai Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya, menindaklanjuti Surat Keputusan PSSI Pusat Nomor: SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020, termasuk Liga 3, Asprov PSSI Jatim mengagendakan dalam bulan November dan diikuti 61 klub.
Namun dalam perkembangannya sepekan terakhir ini, Asprov PSSI Jatim merasa perlu berkonsultasi dan berkoordinasi lebih dulu dengan Ketua Satgas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim terkait perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Jatim.
Jatim sendiri saat ini per tanggal 9 Juli 2020, menduduki posisi teratas di antara 34 provinsi di Indonesia yang mencatat kasus positif virus corona tertinggi, setelah menggeser DKI Jakarta tanggal 26 Juni lalu.
Bahkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Doni Monardo, mengingat bahwa angka penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur sudah semakin tinggi dan angka kematian di Jawa Timur juga tertinggi dibanding wilayah lain di Indonesia.
Jawa Timur terkonfirmasi positif 14.967 orang atau 21,158 persen dari total nasional 70.736 orang.
Angka kesembuhan 5.319 orang atau 16,290 persen dari total nasional 32.651 orang dan angka meninggal dunia 1.102 orang atau 32,250 persen dari angka nasional 3.417 orang.
Keputusan tersebut diambil setelah Asprov PSSI Jatim menggelar rapat Exco PSSI secara daring yang diikuti oleh Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, dan Wakil Ketua Wardy Azhari Siagian termasuk lima anggota exco seperti Cholid Ghoromah, Cholid Abubakar, M. Farid, Rita Triana, dan H. Thoriq.
"Kami akan berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jatim, apakah Jatim aman atau memungkinkankah untuk menggelar kompetisi Liga 3," ujar Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh.
"Itu yang harus kami mendapatkan kejelasan lebih dulu karena kalau melihat situasi terkini, Jatim masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia," katanya.
Saat ini sudah ada 61 klub yang mendaftar untuk ambil bagian di kompetisi regional Jatim tersebut.
Namun, jumlah itu belum fixed karena mereka masih harus verifikasi untuk menentukan mereka memenuhi persyaratan atau tidak.
Bukan hanya harus memenuhi persyaratan normatif yang sudah ditentukan bagi calon peserta kompetisi, tapi mereka juga harus melampirkan surat izin menggelar pertandingan di kotanya masing-masing dari Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di kabupaten/kotanya.
Hanya saja, jadi atau tidaknya kompetisi digelar masih tergantung pada izin dari Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim.
"Kalau tidak mendapatkan izin dari Ketua Gugus Tugas dari kabupaten/kota, mereka tentu tidak bisa mengikuti kompetisi karena pertandingan akan digelar home tournament. Kalau tidak diizinkan karena Jatim masih zona merah, Asprov PSSI Jatim Jatim akan melaporkan ke PSSI pusat bahwa Asprov Jatim tidak bisa menggelar kompetisi Liga 3," Riyadh menerangkan.
"Tapi kalau diizinkan dengan syarat harus menjalankan protokol kesehatan Covid-19, kami harus koordinasi dengan sponsor," ujar Riyadh.
Menurut Ahmad Riyadh, secara umum Asprov PSSI Jatim tetap mengedepankan unsur keselamatan dan kesehatan insan sepak bola di Jawa Timur.
Era pandemi Covid-19 sekarang ini tidak ada apapun yang lebih penting dibanding nyawa.
Oleh sebab itu, lanjutnya, Asprov PSSI Jatim tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan pesepak bola, pelatih, wasit, dan semua stakeholder sepak bola di Jawa Timur.
"Selama ini, dalam menggelar komptisi, Asprov PSSI Jatim didukung oleh sponsor. Maka itu, Asprov PSSI Jatim akan berkirim surat kepada sponsor kaitannya kompetisi tanpa penonton," tuturnya.
"Sponsor kan selama ini mau mendukung Asprov PSSI Jatim karena pertandingan disaksikan penonton. Kalau tidak ada penonton, apakah mereka masih bersedia," ucap Ahmad Riyadh.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
PSSI Disarankan Hapus Surat Keputusan Terkait Gaji Pemainhttps://t.co/3tvpUCtYuH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 9, 2020
Berita Liga 3 Lainnya:
Format untuk Kompetisi Liga 3 2020 Zona Jawa Tengah Sudah Disiapkan
Fauzi Toldo dan Mahyadi Pangabean Jadi Panitia Seleksi Tim Liga 3 2020
Liga 3 2020, Inilai Sikap Fleksibel dari Asprov PSSI Jatim Bagi Klub yang Absen