- Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita, bicara pemakaian video asisstant referee (VAR).
- Menurut Akhmad Hadian Lukita, Liga Indonesia seharusnya bisa dan akan menggunakan VAR meski lebih dulu tak pada seluruh laga.
- Akhmad Hadian Lukita menjelaskan berbagai kendala yang ada, tetapi tetap ada solusi untuk Liga Indonesia bakal menggunakan VAR.
SKOR.id - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita, bicara soal video asisstant referee (VAR) pada Liga Indonesia.
Sejak beberapa waktu terakhir, Indonesia terus dikaitkan untuk turut serta menggunakan VAR, yang sudah banyak dipakai di belahan dunia lainnya.
Itu lantaran kontroversi tak jarang terjadi di pertandingan sepak bola pada Liga Indonesia. PSSI pun pernah berucap ada rencana VAR direalisasi pada 2021.
Dari Desta hingga Rahma Azhari, Ini Deretan Artis Indonesia yang Ikut Bahagia Liverpool Juarahttps://t.co/ewvVyOtpMk— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 26, 2020
Akhmad Hadian Lukita selaku Dirut baru PT LIB, operator kompetisi berbicara soal itu, saat wawancara eksklusif dengan Skor.id, Jumat (26/6/2020) pagi.
"Harusnya bisa. Kami naikan valuasi bisnis. Ke depannya, Liga Indonesia akan ada VAR atau teknologi lain," kata Hadian menjelaskan Liga Indonesia segera pakai VAR.
"Karena, saya dari dunia IT, VAR itu mudah. Jadi membawa VAR ke Indonesia hanya urusan kamera," lelaki yang minta disapa Akhmad menambahkan.
Lebih lanjut, dia menerangkan, kebetulan di perusahaannya yang dulu urusannya adalah soal mendeteksi pergerakan, lebih tepatnya pesawat terbang.
Alhasil lelaki berusia 55 tahun ini mengetahui tentang software tersebut yang dinilainya juga bisa berguna jika diterapkan dalam dunia sepak bola.
"Bagaimana cara melakukan trek sebuah benda itukan sama dengan cara mengetrek sebuah pesawat. Tinggal pasang kamera, pasang sensor, atau bolanya pakai chips misalnya," kata Akhmad.
"Kami tinggal buat parameternya apakah itu soal gol, garisnya dimana, bola masuk semua atau setengah. Itu ada kesepakatannya di FIFA," Akhmad menambahkan.
Menurut Akhmad, soal teknologi bukan hal sulit bagi Indonesia menerapkan VAR dan bisa juga membuat teknologinya. Tetapi, permasalahannya adalah lisensi.
Bagaiamanapun FIFA sebagai federasi sepak bola dunia harus memberi lisensi terhadap alat yang nantinya dipakai untuk sepak bola di Indonesia.
Selain itu, permasalahan tersendatnya VAR di Indonesia adalah perkara sumber daya manusia (SDM). Wasit harus "disekolahkan" dengan biaya yang tidak murah.
"Tetapi, kami pasti ke sana arahnya (menerapkan VAR di Indonesia). Misalnya, kami coba 10 (laga). Saya sih ingin coba. Ya setidaknya jangan sama dengan liga-liga yang dulu," kata Akhmad.
"Seperti di Arab, belum semua laga (pakai VAR). Hanya empat klub teratas, untuk menghindari konflik dipasang," ia menambahkan.
"Contoh ada klub di Liga 1 ini yang rivalitasnya selalu ramai atau el clasico-nya indonesia, pasang VAR deh biar seru," Akhmad menandaskan.
Adapun wawancara eksklusif Akhmad Hadian Lukita setelah menjadi Dirut PT LIB yang baru per 13 Juni 2020 selengkapnya bisa dilihat di Youtube Skor TV, segera.
Berita PT LIB lainnya:
Penjelasan Dirut PT LIB Soal Rencana Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa
Borneo FC Desak PT LIB Segera Rilis Jadwal Lanjutan Liga 1 2020
Siasat PSSI-PT LIB dan Shin Tae-yong Agar Juara Piala AFF 2020
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.