- Sutiono Lamso adalah eks-pemain Persib Bandung yang mendapat bonus atas prestasinya dan jadi pengabdi untuk negara.
- Striker subur Persib Bandung era 1990-an ini adalah aparatur sipil negara (ASN) pada Pemkot Bandung.
- Kini, pemain idola bobotoh saat Persib Bandung berjaya pada era Perserikatan ditempatkan pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD).
SKOR.id - Sutiono Lamso adalah salah satu dari sejumlah mantan pemain Persib Bandung yang mendapatkan bonus pekerjaan sebagai ASN pada Pemerintahan Kota Bandung.
Bersama-sama rekan setimnya dulu, Sutiono ditempatkan pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kota Bandung (BPPD).
Pada masa pandemi Covid -19 saat ini, dia justru disibukan oleh tugas dari atasannya untuk mengelola urusan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Egy Maulana Vikri dan Lechia Gdansk Raih 2 Kemenangan dalam 4 Harihttps://t.co/BZgHLP9rFU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 29, 2020
Maklum, setelah gelombang pandemi menerjang Kota Bandung, pendapatan andalan Pemkot Bandung salah satunya dari masyarakat melalui PBB.
Sutiono pun harus jemput bola alias door to door, mendatangi, dan menyerahkan satu per satu lembaran tagihan PBB kepada setiap rumah.
Hal ini kata Sutiono, agar tidak ada tunggakan karena dari PBB andalan pemasukan Pemkot Bandung untuk sekarang ini.
Untungnya, pada masa pandemi Covid-19 ini aktvitasnya melatih anak binaannya pada SSB miliknya yang bermarkas di Kawasan Rancamanyar, Bandung Selatan ini sedang vakum.
Lantas, bagaimana cerita Sutiono Lamso dengan tugasnya sebagai ASN Pemkot Bandung, berikut petikan wawancara dengan sang legenda dengan Skor.id:
Apakah kesibukan yang paling Anda rasakan pada masa pandemi Covid-19 ini?
Luar biasa, karena saya ditugasi oleh kantor untuk mengelola masalah PBB dengan target yang tinggi.
Apakah itu Anda lakukan melalui door to door?
Betul, karena kalau tidak begini khawatir rekening tagihan tidak sampai di tempat.
Rekening harus sampai di tempat sehingga masyarakat langsung tergugah untuk memenuhi kewajibannya sebagai pembayar pajak.
Selain itu, PBB menjadi andalan Pemkot Bandung sebagai pendapatan. Sebab, sumber pendapatan lain sedang banyak yang vakum.
Tugas Anda sangat berisiko karena harus berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan…
Itu benar, tetapi saya pun disarankan oleh kantor untuk menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan tugas ini.
Saya selalu membawa APD (alat pelindung diri), terutama masker dan hand sanitizer.
Apakah berat tugas Anda tersebut?
Cukup berat karena saya memiliki target.
Lantas, bagaimana dengan aktivitas sepak bola Anda?
Kalau untuk bermain pastinya sudah tidak, tetapi aktivitas melatih tetap berjalan.
Apakah itu tidak berbenturan dengan tugas kantor?
Ya, untungnya untuk saat ini SSB (sekolah sepak bola), tim, dan akademi masih dilarang latihan karena pandemi Covid-19.
Jadi untuk saat ini, saya bisa fokus ke tugas kantor dulu. Ini lebih penting untuk karier saya di kantor.
Kabarnya, SSB yang Anda kelola milik sendiri…
Ya betul, dulu saya beli karena klub ini vakum dan tidak tertata lalu akhirnya sang pemilik mau menjualnya. Saya beli dan saat itu saya memiliki modal cukup untuk membelinya.
Bagaimana aktivitas Anda di bidang kepelatihan sekarang?
Pratiknya sama sepertti di akademi atau sekolah sepak bola (SSB) lainnya. Tetapi, saya melatih anak-anak pinggiran saja yang punya keinginan besar untuk menjadi pesepak bola.
Apa namanya milik SSB Anda itu?
Sutiono Lamso FC (SLFC). SLFC ini awalnya bernama PS Bumi Panyileukan (Bupa) yang merupakan anggota Askot PSSI Bandung. Sekarang, namanya nama saya sendiri.
Apa harapan dengan SSB Anda?
Harapannya sangat banyak. Apa yang dijalani bersama SSB saya ini adalah bisa menjadi bagian berkontribusi pada sepak bola nasional.
Siapa tahu, kelak ada pemain yang berasal dari SSB saya yang pernah saya bina mampu punya prestasi bagus.
Berapa siswa yang Anda bina saat ini?
Lumayan banyak. Setiap saat selalu datang untuk mendaftar terutama pada Minggu, selalu ramai anak-anak yang ingin ikut berlatih.
Anda punya cita – cita lain?
Saya ingin sepak bola kita terus maju. Lalu, kemajuan sepak bola tetap harus ditunjang oleh potensi yang cukup.
Potensi itu ada dan muncul dari pemain usia dini, makanya saya terapkan latihan seoptimal mungkin kepada anak-anak.
Berita Persib Lainnya:
Sutiono Lamso, Sang Penentu Juara Persib pada Final Liga Indonesia 1994-1995
Liga 1 2020 Lanjut dan Bakal Tetap Panas, Ini Analisa dari Legenda Persib