- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, merespons wacana untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 tanpa sistem degradasi.
- Menurut Robert Rene Alberts, selain mengikis iklim kompetitif, hilangnya sistem degradasi melunturkan daya juang tim Liga 1 2020 saat berkompetisi.
- Sebab, klub Liga 1 2020 tidak akan mendapat ganjaran apabila mengakhiri kompetisi di dasar klasemen.
SKOR.id - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts kurang sepakat dengan wacana hilangnya degradasi saat kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan.
Sebab, Robert Rene Alberts meyakini, hilangnya sistem degradasi pada Liga 1 2020 bisa mereduksi iklim kompetitif sebuah kompetisi.
Hal itu karena setiap tim seakan kehilangan tujuan dalam mengikuti kompetisi.
Baca Juga: Robert Rene Alberts Berambisi Pertahankan Tren Positif Persib
Apalagi, perjalanan setiap kontestan dalam melakoni pertandingan demi pertandingan seolah tanpa memiliki tujuan akhir yang jelas.
Sakralitas Bambang Pamungkas, FIFA Ikut Ucapkan Selamathttps://t.co/NcpDBaiujv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 10, 2020
Sebagai contoh, apabila klub tampil loyo dan berakhir di dasar klasemen, maka mereka tidak turun kasta.
Robert melihat situasi seperti ini akan mengikis perjuangan klub untuk tampil optimal dalam menjalani setiap laga.
"Saya pikir degradasi merupakan hal yang sangat penting bagi klub agar berjuang untuk sesuatu," ujar Robert, kepada wartawan.
"Perjuangan itu apakah mereka ingin berada di puncak atau menghindari jatuh ke dasar klasemen," ia menambahkan.
Baca Juga: Siasat Robert Alberts untuk Pertahankan Puncak Klasemen Liga 1 2020
Dengan demikian, Robert memprediksi, gairah di persaingan kasta tertinggi bisa hilang jika sistem degradasi ditiadakan.
"Ini juga penting untuk tim-tim yang berada pada Liga 2. Harus ada sesuatu yang memacu mereka untuk berjuang naik kasta," ujar Robert.
Sebelumnya, ada opsi penghapusan degradasi dari 18 tim yang bersaing pada kompetisi Liga 1 2020.
Sementara itu, nantinya dua tim yang menjadi pemuncak Liga 2 akan mendapat tiket promosi ke kasta tertinggi.
Dengan demikian, Liga 1 musim depan akan diikuti oleh 20 klub kontestan.