- Umuh Muchtar belum memiliki kandidat untuk menjadi pengganti Cucu Somantri di PT LIB.
- Umuh berharap PT LIB segera menunjuk Direktur Utama karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
- Soal kompetisi Liga 1 2020, Umuh juga meminta PSSI dan PT LIB melihat situasi sebelum mengambil keputusan.
SKOR.id - Komisaris PT PBB Umuh Muchtar belum bisa menyebut satu nama yang pantas menggantikan Cucu Somantri dari posisi Direktur Utama PT LIB.
Umuh Muchtar masih butuh waktu untuk melihat perkembangan yang terjadi belakangan ini menyangkut kisruh yang terjadi di PT LIB.
Apalagi Umuh belum mendapatkan informasi yang utuh mengenai musabab mundurnya Cucu Somantri.
Berita Persib Lainnya: Lelang Jersi Pemain Persib bersama Explore Foundation Hasilkan Rp9,5 Juta
Dia hanya mendengar dari isu-isu yang berkembang belakangan ini bahwa Cucu dipaksa mundur.
"Katanya dia mundur karena desakan anggota, para pemegang saham. Itu yang saya dengar," kata Umuh kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
"Tapi bisa saja dia mundur atau capai dengan situasi belakangan ini. Saya belum tahu kebenarannya," ujar Umuh.
Umuh tidak bisa bicara gamblang karena dia tidak mengikuti rapat RUPSLB PT LIB. Persib pada rapat tersebut diwakili Direktur Operasional PT PBB, Teddy Tjahjono.
"Selain itu kami masih harus menunggu rapat selanjutnya. Katanya akan digelar setelah hari raya Lebaran," Umuh mengungkapkan.
Tapi dia berharap pengganti Cucu harus segera dipilih. PT LIB dengan pekerjaan besarnya harus punya pemimpin.
"Harus secepatnya dipilih siapa pengganti Cucu. Karena PT LIB harus punya pemimpin. Tidak boleh ada kekosongan," kata Umuh.
Maklum, pekerjaan PT LIB cukup banyak. Selain soal subsudi klub yang sempat mengemuka, nasib sepak bola Indonesia juga belum jelas.
Berita Persib Lainnya: Pelatih Persib Putri Beberkan Isi Curahan Hati Para Pemainnya
Padahal tanggap darurat pandemi Covid-19 tinggal hitungan hari. Banyak klub yang menantikan bagaimana nasib kompetisi liga jika tanggap darurat dicabut pemerintah.
"Soal kompetisi sebaiknya kita tunggu Covid-19 aman, kalau belum beres jangan dipaksakan. Tapi biarlah itu diputuskan PSSI dan pemerintah Indonesia," Umuh memungkasi.