- Selama enam tahun membela Persib, Yadi Mulyadi mempersembahkan dua gelar juara liga dan dua gol.
- Uniknya, dua gol Yadi Mulyadi untuk Persib sama-sama tercipta ke gawang PSIS Semarang.
- Menurut Yadi Mulyadi, saat Persib main di kandang rasa tak ingin kalah membuncah karena bobotoh.
SKOR.id - Yadi Mulyadi tidak pernah memilih lawan selama enam tahun berseragam Persib Bandung. Tekadnya, semua lawan harus dihempaskan.
Pasalnya, tuntutan bobotoh sangat tinggi. Maung Bandung tidak boleh takluk dari rivalnya, apalagi saat menjamu musuhnya di Stadion Siliwangi, Bandung.
"Kalah di Siliwangi bisa gawat. Tidur susah, ke luar rumah pun malu banget," kata Yadi yang berseragam Persib sejak 1993 hingga 1999.
Berita Persib Lainnya: Ada Permintaan Serius dari Persib Jika Liga 1 2020 Kembali Bergulir
"Semua mata, seolah memandang curiga dan ada marah yang terpendam dari sorot matanya," rekan duet Robby Darwis di jantung pertahanan Persib ini menambahkan.
Buntutnya, Yadi selalu tampil spartan. Tidak mau kalah gesit dan langkah dari pemain yang dijaganya sepanjang pertandingan berlangsung.
"Yang penting bagaimana lini belakang tidak dieksplorasi pemain asing rival yang tekniknya hebat dan gerakannya eksplosif," ujar lelaki kelahiran Lembang, 27 Desember 1969 ini.
Konsekuensinya, dia lebih memilih bertahan di sektor belakang. Maju menyambut sepak pojok pun harus bergantian dengan seniornya, Robby Darwis.
"Makanya saya jarang membuat gol buat Persib. Selama enam tahun membela Persib, saya hanya mencetak dua gol," kata Yadi pada Skor.id, Senin (18/5/2020).
Tapi lucunya, dua gol Yadi selalu bersarang ke gawang PSIS Semarang. Tidak pernah mampir ke gawang tim lainnya, hanya Mahesa Jenar, julukan PSIS.
"Saya juga bingung kenapa gol yang saya ciptakan selalu ke gawang PSIS. Padahal lawan tim manapun gairah saya selalu tinggi," Yadi bercerita.
Gol ke gawang PSIS pertama kali disuntingnya dalam Liga Indonesia perdana di Siliwangi. Memanfaatkan sepak pojok, Yadi membobol gawang rivalnya.
"Tapi saya lupa siapa yang mengeksekusi sepak pojoknya. Yang saya tahu, saya menang duel udara dan bida cetak gol perdana buat Persib," kata eks-pemain Petro Kimia Putra ini.
Gol keduanya ke gawang PSIS tercipta dalam Liga Indonesia 1997-98. Yadi yang berdiri bebas mendapat assist Peri Sandria untuk menjebol gawang I Komang Putra.
"Waktu itu golnya bukan dari duel udara. Kebetulan main bola pendek dan Peri Sandria sodorkan bola, saya shooting langsung gol," kata Yadi.
Sehari sebelumnya, menurut Yadi, bersama Peri Sandria, keduanya banyak bercanda dan ngobrol soal pertandingan melawan PSIS.
Berita Persib Lainnya: Skuad Persib Akan Kembali Berkumpul pada Awal Juni
"Mungkin dari sana ada chemistry bagus antara saya dan Peri. Setelah dua musim puasa gol, akhirnya saya bisa cetak gol lagi ke gawang PSIS," Yadi bertutur.
Walau distribusi gol Yadi buat Maung Bandung minim, tapi kontribusinya trategis. Ia jadi piliham utama dan dua kali juara, Perserikatan 1993-94 dan Ligina 1994-95.