- Penyerang Bhayangkara FC, Herman Dzumafo, dinilai sebagai striker paling mengerikan di Liga 1 oleh kiper PSM Makassar, Hilman Syah.
- Hilman Syah mengakui meski tua Herman Dzumafo terus menjadi momok kala PSM Makassar bersua Bhayangkara FC di Liga 1.
- Setelah menjadi mimpi buruk bagi Hilman Syah dan PSM Makassar, Herman Dzumafo harus bersaing di tim Bhayangkara FC pada Liga 1 musim ini.
SKOR.id - Meski sudah tidak muda lagi penyerang tengah Bhayangkara FC, Herman Dzumafo dinilai sebagai striker yang paling mengerikan di Liga 1.
Ujung tombak berusia 39 tahun ini tidak hanya memiliki pembawaan menyeramkan tapi juga kerap menjadi momok bagi pertahanan lawan.
Itu diakui kiper PSM Makassar, Hilman Syah, yang menilai Herman Dzumafo sebagai striker yang paling membuatnya takut di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Berita Liga 1 Lainnya: Winger Bali United Mancing Kakap Merah Saat Kompetisi Ditangguhkan
"Striker yang paling jadi momok bagi saya adalah Herman Dzumafo. Dia pemain depan yang paling mengerikan," kata Hilman saat live Instagram.
"Saya juga tidak tahu kenapa dia. Dzumafo mungkin sudah tua. Tapi kenyataannya dia selalu bisa mengancam gawang saya," ia melanjutkan.
Taji penyerang yang sudah dinaturalisasi Indonesia ini memang masih tajam. Terbukti ia masih jadi bagian Bhayangkara FC yang bertabur bintang di 2020.
Pengalaman menjadi kekuatan utama dari ujung tombak berdarah Kamerun ini sehingga bisa memiliki ketenangan dan penempatan posisi yang baik.
"Sudah dua kali kami bertemu waktu PSM lawan Bhayangkara di Jakarta dan di Makassar. Dua kali juga dia selalu cetak gol," ucap Hilman.
"Tidak bisa dimungkiri, walau tua dia mengerikan. Dzumafo meski tidak muda lagi namun tetap mengerikan bagi kiper lawan," ia menambahkan.
Berita Liga 1 Lainnya: Liga 1 2020 Terancam Dihentikan, Ibrahim Sanjaya Khawatirkan Status Kontraknya
Bergabung dengan Bhayangkara FC sejak musim 2018, mantan penyerang PSPS Riau ini sudah mengemas 23 gol dan 12 assist dari 72 laga resmi.
Musim lalu, Herman Dzumafo menjadi top scorer klub berjulukan The Guardian di Liga 1 2019 dengan 10 gol (plus tiga assist) dari 30 pertandingan yang dilakoni.
Pada musim ini Herman Dzumafo harus bersaing keras sebab timnya merekrut Ezechiel Ndouasel dan Ahmad Nur Hardianto yang juga sama berposisi striker.