- Indra Sjafri mengantakan staf pelatih pada sebuah klub profesional bisa mencapai 15-20 orang.
- Itu dikatakan Indra Sjafri meliputi banyak bidang bahkan mentor soal finansial juga diperlukan.
- Pernah suatu waktu, Indra Sjafri meminta tambahan staf tetapi mendapatkan sedikit penolakan.
SKOR.id - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, era sepak bola modern saat ini tim kepelatihan menjadi elemen yang sangat penting menyangkut sukses tidaknya sebuah klub.
Pada era saat ini, tim kepelatihan tidak hanya sekadar ada asisten pelatih utama, pelatih fisik, fisioterapis, dan pelatih kiper.
Indra Sjafri mengatakan, paling tidak, dalam struktur staf kepelatihan terdapat 14 hingga 15 personel.
Mereka antara lain turut membidani beberapa aspek bidang penting seperti ahli nustrisi, psikolog, hingga tim analisis.
Berita Indra Sjafri Lainnya: Analisis Indra Sjafri soal Banyaknya Pemain Timnas U-19 Asuhannya Redup
"Saya masih ingat waktu pertama kali melatih timnas pada 2011, saat itu staf paling 4-5 orang," ujar Indra Sjafri.
"Tetapi sekarang, lama kelamaan minimal staf itu mencapai 15 orang," katanya dalam wawancara di YouTube Garuda Nusantara.
Baca Juga: Winger Bali United Mancing Kakap Merah Saat Kompetisi Ditangguhkan
Pada 2014, Indra Sjafri mengaku butuh tambahan staf untuk menopang performa tim asuhanya.
Indra Sjafri menyebutkan sempat ada sedikit penolakan ketika ia meminta dua fisioterapis dan dua maseeur di dalam tim.
"Sekarang setelah saya melihat, studi ke beberapa klub yang ada di luar negeri, itu yang men-support pelatih kepala di dalam kesatuan itu bisa sampai 15-20 orang. Maseeur bisa 2 sampai 4 orang," ujar Indra.
"Jadi begitu pentingnya peranan bidang-bidang lainnya untuk menopang kesuksesan suatu tim pelatih mencapai prestasi," ia menambahkan.
Baca Juga: Ayah dan Paman Petinju, Striker PSCS Cilacap Mantap Pilih Sepak Bola
Bahkan jika yang ditangani adalah para pemain muda, Indra mengatakan tidak ada salahnya memasukan mentor yang ahli dalam pengelolaan keuangan dalam struktur kepelatihan.
Harapannya, ketika para pemain muda sudah merasa berprestasi, banyak uang, tetapi tidak memikirkan masa depannya dengan baik dan diikuti penurunan performa.
Maka, mereka harus bisa lebih bijaksana dan tentu hal itu butuh pembimbing dalam timnya.
"Kami ingin membangun untuk pemain bisa mengelola keuangan dan itu juga penting," ujar Indra Sjafri.
"Karena banyak para pemain, dengan contoh kecil, yang waktu dia berprestasi, mengumpulkan banyak uang, tetapi tidak paham mengelola uang secara baik."
Baca Juga: Liga Sepak Bola Putri Negara yang Tak Jauh dari Pusat Corona Berjalan Lancar
"Äkhirnya, kehidupannya menjadi terlunta-lunta dan ini harus diantisipasi sejak awal," kata Indra.
Lalu masalah bagaimana para pemainnya melakukan komunikasi dengan orang lain, penting pula diberikan pendidikan tambahan perihal public speaking.