- Program Sharing To Coaches (STC) Liga Topskor pada Kamis (7/5/2020) menghadirkan Indra Sjafri sebagai bintang tamu.
- Jika membicarakan pengembangan pemain usia muda, Indra Sjafri menjadi salah satu pelatih yang patut diacungi jempol.
- Indra Sjafri bercerita bagaimana ia bisa tahu mana pemain-pemain yang pernah ia asuh di kategori junior akan meredup.
SKOR.id – Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri mungkin menjadi awal kebangkitan sepak bola usia muda di Indonesia.
Banyak pemain-pemain jebolan timnas U-19 asuhan Indra Sjafri yang menjelma menjadi pemain penting dalam jagat sepak bola Tanah Air.
Pasalnya, timnas Indonesia U-19 yang diasuh oleh Indra Sjafri lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2014. Saat itu, Indonesia lolos secara dramatis.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Home Training Jadi Solusi Timnas U-19 Menuju Piala Dunia U-20 2021
Dalam derasnya hujan, Garuda Muda harus menghadapi lawan kuat saat itu, Korea Selatan, untuk mentas dalam kejuaraan yang terselenggara di Myanmar itu.
Banyak pemain-pemain yang saat itu membela Garuda Muda di Piala Asia U-19 2014 kemudian menjelma menjadi pemain penting timnas Indonesia.
Namun, tak sedikit juga yang namanya tenggelam. Hal tersebut diungkapkan oleh Indra Sjafri dalam program Sharing To Coaches di kanal Youtube Liga Topskor, Kamis (7/5/2020).
Indra Sjafri memang sudah memprediksi ada beberapa pemain yang di masa yang akan datang sedikit tertinggal dari rekan-rekan setimnya.
Menurut analisis Indra, ada faktor utama yang membuat mengapa pemain tak bisa memenuhi ekspektasi dan potensinya di usia muda.
“Ada dua sebab. Yang pertama adalah karena pemainnya sendiri,” tutur Indra Sjafri saat mengawali pendapatnya itu.
“Para pemain itu tidak konsisten, tidak memperlihatkan komitmen dengan apa yang ia geluti. Pengaruh lingkungan dia juga bisa, pengaruh dukungan dari pelatih,” tambahnya.
Penyebab yang kedua, karena minimnya kesempatan bermain yang didapatkan di level klub. Oleh karena itu, pemain dituntut untuk bisa bekerja lebih keras.
"Peran pelatih-pelatih dalam membina mereka, untuk mendapatkan posisi-posisi dalam pertandingan. Mungkin itu," Indra menjelaskan.
Lebih lanjut, Indra bercerita bahwa ia sudah tahu pemain-pemain asuhannya itu akan terpisah ke dalam dua grup. Grup sukses dan yang nantinya meredup.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Kiper Persita Yakin Bisa Tembus Skuad Timnas Indonesia
“Saya sudah meramalkan itu, dari 23 pemain yang turun di AFC itu (AFC U-19 2014), 20 persennya kenyataannya meleset," ucap Indra.
"Karena cikal bakal itu (kegagalan) kan kelihatan. Makanya pemilihan pemain itu ke depannya perlu psikotes. Supaya lebih akurat,” ia memungkasi.