- Dokter tim PSIS Semarang, Alfan Nur Asyhar, berharap ada protokal kesehatan baru sebelum melanjutkan liga.
- Menurut Alfan Nur Asyhar, protokol kesehatan harus diperketat dan sarana serta prasarana pertandingan harus steril.
- Dokter Alfan Nur Ashyar mengaku, PSIS Semarang sudah menerapkan protokol kesehatan sebelum libur latihan.
SKOR.id - Pandemi virus corona masih belum berakhir, namun ancang-ancang kompetisi dan opsi pelaksanaan turnamen sudah mengemuka.
Soal kompetisi ini, PSSI masih berpedoman dengan aturan pemerintah, yakni mengikuti masa darurat virus corona hingga 29 Mei 2020.
Setelah tanggal tersebut, PSSI akan mengambil sikap, sebagaimana diarahkan pemerintah. Terlepas dari itu, segala opsi coba dikaji dengan matang.
Berita PSIS Lainnya: Diminati Tim-tim Besar, Septian David Maulana Beberkan Alasan Bertahan di PSIS
Dokter tim PSIS Semarang, Alfan Nur Asyhar, mengatakan, jika Liga 1 dan Liga 2 2020 dilanjutkan, protokol kesehatan setiap klub harus diperketat.
Tak hanya klub, operator kompetisi dan PSSI juga harus merombak protokol kesehatan yang telah ada dengan menyesuaikan kondisi terkini akibat Covid-19.
Bila kompetisi akan digelar kembali, termasuk turnamen, protokol kesehatan harus sangat diperhatikan, mulai dari protokol untuk peman hingga suporter.
"Kalau melihat klub Spanyol sudah memulai latihan, padahal di sana kasusnya masih tinggi. Itu mereka artinya sudah mempelajari sifat penyebaran virus," kata Alfan.
"Ketika mereka menjalani protokol kesehatan secara ketat, maka mungkin itu masih bisa dicegah," tambah mantan dokter Bhayangkara FC ini kepada Skor.id.
Selain itu, mantan dokter timnas Indonesia U-19 (2013) dan U-16 (2017) ini meminta ada penerapan batas aman, yakni mengkarantina pemain seusai latihan.
"Kalau mereka bersih tanpa covid-19, mereka masuk karantina bersama klub di mes dan menjalani latihan tertutup. Seperti itu maksudnya batas aman," katanya.
Untuk penerapan dalam Liga Indonesia, yakni Liga 1 2020, yang pertama harus dilihat dari penerapan protokol kesehatan dari pemerintah.
Guna menjaga agar virus tidak masuk, Alfan meminta semua sarana dan pra sarana latihan higga mes pemain harus selalu steril atau rutin disemprot disinfektan.
Segenap pemain dan pelatih pun juga harus disiplin mengurung diri di dalam mes setelah kegiatan latihan telah selesai dijalani.
Berita PSIS Lainnya: PSIS Semarang Juara Perserikatan 1987 Bukan karena Si Jago Becek
"Bus juga harus steril, terus tempat latihan juga harus steril disemprot desinfektan. Setelah latihan harus karantina lagi di mes," Alfan menambahkan.
Metode yang dianjurkan Alfan ini cukup berhasil. Sebab, ia sudah menerapkannya kepada pemain dan pelatih PSIS Semarang saat menggelar latihan pada Maret 2020.
"Waktu beberapa tim sudah libur tapi PSIS masih latihan. Waktu itu protokol kesehatan diperketat, mulai dari mes, tempat latihan semua disemprot desinfektan," katanya.