- Liga Indonesia musim ini terancam dihentikan dan Umuh Muchtar bersuara soal pilihan opsi pengisi kekosongan kompetisi.
- Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar menentang opsi turnamen tanpa penonton.
- Turnamen jadi salah satu solusi pengisi kekosongan kompetisi ini yang memantik Umuh Muchtar bersuara keras.
SKOR.id - Kompetisi sepak bola Indonesia berada diambang penghentian total karena wabah virus corona dan pendapat tegas keluar dari Umuh Muchtar.
Saat ini, seluruh kegiatan di kompetisi resmi sepak bola Indonesia tengah ditangguhkan hingga 29 Mei 2020.
Kompetisi berpotensi dilanjutkan andai wabah virus corona di Indonesia reda pada akhir Mei 2020.
Bila hal tersebut terealisasikan, maka kompetisi akan kembali bergulir pada awal Juli tahun ini. Sementara itu, klub bisa melakukan persiapan sejak Juni 2020.
Berita Persib Lainnya: Umuh Muchtar Pastikan Persib Hanya Tunduk dengan Anjuran Pemerintah
Akan tetapi, kompetisi juga terancam dihentikan total, bila wabah virus corona tak kunjung reda hingga akhir Mei 2020.
Melihat situasi yang terjadi, kemungkinan besarnya kompetisi musim ini akan dihentikan.
Baca Juga: PSIS Semarang Juara Perserikatan 1987 Bukan karena Si Jago Becek
Menurut prediksi para ahli, wabah virus corona di Indonesia akan reda pada Juni tahun ini. Mengacu pada prediksi tersebut, maka sedikit peluang yang dimiliki untuk melanjutkan kompetisi musim ini.
Kendati demikian, berbagai opsi tengah disiapkan untuk tetap menghidupkan geliat sepak bola Indonesia.
Salah satunya, gelaran turnamen pengganti kompetisi, dengan opsi tanpa penonton.
Sekilas itu adalah opsi yang cukup ideal untuk membuat sepak bola di Indonesia kembali berdenyut.
Hanya saja, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar memiliki pendapat lain.
Baca Juga: Persija Sukses Juara Perserikatan Terakhir dengan Gaya Main Ala Timnas Italia
Menurut Umuh, digelarnya turnamen dengan opsi tanpa penonton bukan solusi terbaik. Sebab tetap berisiko, terutama menyangkut keuangan tim.
Dengan menggelar turnamen pengganti kompetisi, klub memang bisa kembali beraktivitas.
Hanya saja, mereka tetap tidak memiliki pemasukan dari penjualan tiket pertandingan kandang. Selain itu, atmosfer laga pun akan terasa hambar karena tidak adanya suporter.
"Turnamen juga kalau tidak ada penontonnya juga percuma. Tim juga tetap tidak mendapatkan pemasukan dari tiket penonton,"kata Umuh, Selasa (5/5/2020).
"Terus atmosfer pertandingannya juga tidak ramai," ucap Umuh menambahkan.
Baca Juga: Vietnam Pisah dengan ''Sutradara'' Sukses Sepak Bola Mereka
Kendati demikian, Umuh mengaku, dirinya tidak menentang kebijakan tersebut jika dilaksanakan.
Dia hanya menyarankan, agar turnamen tersebut digelar ketika situasi di Indonesia sudah memungkinkan untuk kembali digelarnya kegiatan sepak bola.
Menurut Umuh, terlalu berisiko bila kegiatan sepak bola dipaksakan digelar dalam situasi yang belum kondusif.
Sebab, keselamatan pemain hingga pelatih dan semua yang terlibat menjadi taruhannya.
"Makanya, semua harus dipastikan dulu indonesia betul-betul bebas corona, baru bicara turnamen atau lainnya," kata Umuh tegas.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia 1984, Penyebabnya Setengah Matang
Sementara itu, menyoal sikap Persib terhadap keputusan nasib kompetisi, Umuh menegaskan bahwa Maung Bandung itu tetap patuh pada kebijakan pemerintah.
Bila pemerintah sudah menyatakan situasi di Indonesia aman dari wabah virus corona, maka Persib akan menyatakan kesiapannya untuk kembali merumput di kompetisi.
"Karena, kami mau aman. Sepak bola kan melibatkan banyak orang, bukan cuma tim yang bertanding," ujar Umuh.
"Ada ofisial, keamanan, sampai perangkat pertandingan. Belum lagi pihak yang mengeluarkan izin pertandingan. Mereka juga patokannya pasti pemerintah," tuturnya.