- Direksi Persib Bandung, Umuh Muchtar, berpegang teguh putusan pemerintah soal kelanjutan Liga 1 2020.
- Menurut Umuh Muchtar, Liga 1 2020 bisa dilanjutkan atau tidak tergantung dari sikap pemerintah Indonesia.
- Klub Liga 1 2020 diminta bersabar, sebab opsi-opsi penghentian liga atau turnamen bukan solusi terbaik.
SKOR.id - Direksi Persib Bandung, Umuh Muchtar, masih bertahan pada kesepakatan yang telah dibuat. Maksudnya, tak perubahan sikap Persib soal kelanjutan Liga 1 2020.
"Sampai saat ini Persib masih menunggu arahan pemerintah. Kami hanya ikuti saran pemerintah soal masa depan sepak bola Indonesia," kata Umuh.
Berita Persib Lainnya: Sopir Bus Persib Bandung Kena Efek Larangan Mudik, Pemasukan Berkurang
Persib, menurut Umuh, hanya akan kembali berdenyut jika pandemi covid-19 benar-benar sudah tidak ada, dn itu harus dinyatakan pemerintah secara resmi.
"Jika belum ada pernyataan resmi dari pemerintah bahwa Indonesia bebas covid-19, kami tetap belum bergerak," ujar Umuh pada Skor.id, Selasa (5/5/2020).
"Persib tidak akan ikut arus dalam menyuarakan format turnamen atau apapun, sebelum ada keputusan resmi pemerintah soal covid-19," ia menambahkan.
Pasalnya, sepak bola mengundang massa yang sangat besar. Bukan semata menyangkut kedua tim, pelatih dan pemain serta wasit, yang akan bertanding.
"Ada penonton, perangkat pertandingan, keamanan, ofisial tim, dan yang lainnya. Mereka juga harus aman dan nyaman di dalam stadion," ucap Umuh.
Otomatis, untuk perizinan pertandingan pun butuh waktu lebih panjang. Tidak serta-merta izin dari pihak keamanan tetapi juga ada protokol kesehatan.
"Apalagi jika pandemi covid-19 belum dinyatakan berakhir. Makin sulitlah menggelar pertandingan, baik itu turnamen atau kompetisi," katanya.
Opsi terbaik, menurut Umuh, semua pihak bersabar. Menunggu semua kepastian dari pemerintah yang paling berwenang memutuskan keamanan di Indonesia.
Berita Persib Lainnya: Memori Ligina: Duduk Perkara Christian Bekamenga, Persib, dan Nyek Nyobe
"Tunggu dan sabar saja melewati ujian berat ini. Karena kesehatan dan keselamatan di atas segalanya," kata Umuh.
"Karena sepak bola hiburan masyarakat. Harus ada penontonnya. Maka tunggu keputusan resmi pemerintah jalan terbaik," Umuh menambahkan.