- Bek Tira Persikabo, Manahati Lestusen merupakan anggota TNI aktif yang berdinas di Pomdam Pattimura, Ambon, Maluku.
- Kapten Tira Persikabo ini punya keinginan menjadi petani selepas pensiun dari sepak bola.
- Manahati Lestusen ingin belajar berbisnis meski diakui tak punya jiwa bisnis.
SKOR.id - Tidak sedikit pesepak bola profesional yang sudah memikirkan kehidupan masa setelah pensiun sejak dini. Mereka sadar bahwa karier di sepak bola tidaklah abadi.
Ada waktu saat mereka harus pensiun dan mengakhiri kariernya. Sebab itu, banyak dari mereka menekuni bisnis atau investasi sampingan sebagai persiapan masa depan.
Hal itu pula yang saat ini ada dibenak kapten klub Liga 1, Tira Persikabo Manahati Lestusen.
Meski kehidupannya setelah pensiun dari pesepak bola sudah terjamin, karena dia adalah prajurit TNI aktif, Manahati tak ingin bersantai.
Berita Tira Persikabo Lain: Tira Persikabo Ikut Perangi Virus Corona Dengan Menyumbang APD
Kendati, dia mengaku tak punya jiwa bisnis. Namun jika ingin belajar dan menekuni, mungkin saja bisnis akan dia lakukan bersama sang istri.
"Saat ini sih, saya belum kepikiran buat berbisnis. Selain main bola, kan saya juga anggota TNI aktif. Jadi mungkin sulit untuk membagi waktunya," kata Manahati kepada Skor.id (27/4/2020).
Baca Juga: Operator Liga Thailand Bergerak Pasti untuk Memulai Kompetisi Lagi
Manahati bersama sejumlah pemain Tira Persikabo lain yang juga anggota TNI, berpikir bahwa setelah tak lagi aktif di sepak bola, mereka akan disibukkan dengan dinas pada kesatuan masing-masing.
Saat ini, Manahati tercatat sebagai anggota TNI yang berdinas di Pondam Pattimura, Ambon, Maluku.
Namun selepas pensiun menjadi pesepak bola, di sela berdinas, Manahati justru punya keinginan kuat untuk menjadi petani di tanah kelahirannya.
Ia mengaku ingin memanfaatkan lahan milik kedua orang tuanya di Ambon sebagai lahan pertanian.
Baca Juga: Liga Taiwan 2020: Lancar di Tengah Pandemi Covid-19 dan Satu Tim Sempurna
"Saya mungkin akan jadi petani sambil dinas di kesatuan nanti. Saya ingin menanam cengkeh, pala, kelapa, atau singkong dan sejenisnya," kata Manahati.
"Kebetulan di Ambon ada lahan punya bapak sama mama yang mungkin bisa dimanfaatkan nanti."