- Legenda Persib, Yudi Guntara, menyusun daftar starting eleven terbaik sepanjang masa.
- Daftar ini merupakan perpaduan pemain di masa lalu dan masa sekarang.
- Yudi Guntara memiliki alasan tersendiri mengapa memilih para pemain tersebut.
SKOR.id - Yudi Guntara tak memasukkan namanya sendiri dalam daftar 11 pemain terbaik Persib Bandung yang ia susun.
Dua gelar juara disodorkan Yudi Guntara untuk Persib Bandung. Satu gelar di era Perserikatan 1993-1994 dan Liga Indonesia 1995-1996.
Dua gelar tersebut menempatkan Yudi sebagai gelandang elegan terbaik yang pernah dilahirkan Maung Bandung. Pasalnya sejak 1991 menjadi pilihan utama Indra Thohir, dia tidak pernah tergantikan.
Berita Persib Lainnya: Dua Pemain Persib Bersuara, Terkait Penerapan PSBB di Bandung Raya
Yudi selalu tampil penuh 90 menit. Dia absen jika cedera atau akumulasi kartu. Trio lini tengah Pangeran Biru yang diperkuat Yudi, Yusuf Bachtiar dan Asep Kustiana adalah yang terbaik saat itu.
Ketiganya sudah sangat sehati sehingga peran dan fungsinya sangat vital dalam melambungkan prestasi Maung Bandung.
Setelah delapan tahun membela Persib, Yudi mundur dan fokus pada pekerjaannya di Bank BJB.
Tapi perhatiannya kepada Pangeran Biru yang membesarkan namanya tidak pernah pupus.
Yudilah satu-satunya legenda yang masih aktif mengomentari, memberi semangat dan masukan kepada Persib di Instagram pribadinya.
Maka dari itu, dia fasih menyebutkan 11 pemain terbaik Persib dari era Perserikatan hingga Liga 1 begitu Skor.id memintanya menyusun line-up terbaik Persib sepanjang masa.
Dia rela menyisihkan namanya sendiri untuk memberi tempat kepada pemain terbaik di matanya.
"Enggak fair kalau nama saya ada di sana. Ini kan Persib versi saya. Maka pemain terbaiklah yang harus berada di dalamnya," kata Yudi, Kamis (23/4/2020).
Untuk formasi tim, Yudi memilih 4-4-2. Alasannya kiper dan komposisi empat pemain belakang adalah skeam yang sangat kuat.
Empat pemain tengah pilihannya punya kelebihan masing-masing dan memiliki naluri gol yang bagus pula. Dua pemain di depan sudah pasti tajam menjebol gawang rival.
Berita Persib Lainnya: Belum Ada Pelatih Asing Sukses Beri Gelar Juara untuk Persib
Teja Pakualam adalah pilihan utamanya di posisi penjaga gawang. Teja, kata Yudi, adalah tipe penjaga gawang modern.
Dia bisa berperan sebagai libero, pintar membaca situasi pertandingan, dan piawai mengeblok tendangan pemain lawan.
Untuk bek sayap kiri Ardi Idrus sangat menggoda Yudi. Cepat, kuat, dan eksplosif adalah alasan Yudi menjatuhkan pilihannya kepada Ardi.
Selain itu, Ardi juga selalu menang duel satu lawan satu dan memiliki kemampuan bertahan serta menyerang sama bagusnya.
Bek sayap kanan yang dipilihnya adalah Muhammad Nasuha karena memiliki teknik tinggi dan crossing bola bagus. Alfred Riedl, pelatih timnas kala itu, juga selalu memilih Nasuha.
"Sayangnya keburu dibekap cedera hingga sebentar saja main untuk Persib," kata Yudi.
Dua bek tengah Yudi pilih Robby Darwis yang cool tapi fokusnya luar biasa. Mainnya simpel dan membuat rekannya nyaman.
Berita Persib Lainnya: Pelatih Persib Dukung Wacana Liga 1 2020 Dilanjutkan Tanpa Penonton
Robby sangat serasi berduet dengan Nick Kuipers yang kuat dalam bola udara dan pintar membaca permainan.
Dapur serangan Persib dipercayakan Yudi pada trio Makan Konate, Yusuf Bachtiar, dan Djadjang Nurdjaman.
Lewat ketiganya serangan Persib akan lebih efektif membongkar pertahanan rival.
"Kemampuan bermain Konate bagus, umpannya akurat, pergerakkannya cepat. Dia kuat menyerang dan bertahan," ujar Yudi.
"Yusuf otaknya. Semua kemampuan sebagai pemain sepak bola bola sudah dimilikinya. Visinya bagus, mainnya pintar," Yudi menambahkan.
Untuk sayap Djadjang dan Febri Hariyadi tidak tergoyahkan. Djadjang punya teknik tinggi dan dribbling cepat. Cocok dengan Febri yang eksplosif dan punya shooting keras.
Berita Persib Lainnya: Skuad Juara Persib Bandung pada ISL 2014 Hanya Tersisa Dua Pemain
Di posisi tukang gedor duet Sutiono Lamso dan Christian Bekamenga adalah yang terbaik di mata Yudi.
Sutiono punya naluri gol tinggi dengan kemampuan kaki kiri dan kanan sama baiknya.
"Sempurna jika berduet dengan Bekamenga yang tenang dengan screening bola bagus. Makin serasi karena Bekamenga punya heading bagus," ucap Yudi.