- Penyerang Persija, Marko Simic, ungkap kisah kelamnya di Australia kepada salah satu media Kroasia.
- Marko Simic mengatakan, dirinya banyak ditinggal sponsor akibat dugaan kasus pelecehan tersebut.
- Walaupun terjerat kasus pada 2019 itu, Marko Simic tetap menjadi penyerang tajam untuk Persija.
SKOR.id – Penyerang Persija, Marko Simic, pada awal 2019 sempat terjerat masalah dugaan pelecehan seksual dan sempat ditahan di Australia.
Namun, belum ada yang mengetahui secara jelas kronologi masalah tersebut. Simic pun tak ingin menceritakan kasus tersebut kepada media di Indonesia
Tetapi, Marko Simic akhirnya buka suara dan mengungkapkan apa yang menimpa dirinya dan duduk persoalan sebenarnya, kepada media Kroasia.
Baca Juga: Bukan Juru Taktik Persija, Ini Pelatih Favorit Marko Simic
"Mereka mengambil paspor saya selama empat bulan dan kemudian membebaskan saya di pengadilan tanpa ada catatan kasus," ucap Simic.
"Karena saya tidak melakukan apa-apa, saya tidak bersalah," Simic menegaskan situasinya dalam wawancaranya dengan media Kroasia, Jutarnji.
Pemain asal Kroasia itu diduga melakukan pelecehan terhadap seorang perempuan berinisial RW dalam penerbangan menuju Sydney, Australia, 12 Februari 2019.
Kejadiannya tepat menjelang laga Persija menghadapi Newcastle Jets dalam babak kedua Kualifikasi Liga Champions Asia 2019.
Setelah kejadian itu selesai, lelaki berusia 32 itu belum pernah berbicara kepada awak media di Indonesia terkait hal buruk yang menimpanya.
Pihak klub pun bertindak sama. Adanya kesan tertutup dari tim yang kerap memberi batasan pertanyaan agar kisah itu segera berakhir.
“Dia (RW) adalah seorang gadis dari Indonesia yang sepertinya tahu siapa saya. Selama dua bulan dilakukan investigasi," top scorer Liga 1 2019 itu menceritakan.
"Rekaman kamera diperiksa, semua penumpang pesawat dan semua pramugari dimintai keterangan,” ia melanjutkan ceritanya.
Hasilnya, seperti dikatakan Simic, tidak ada yang mengatakan apa-apa terkait dugaan yang menimpa dirinya, sehingga absen dari sepak bola selama empat bulan.
"Samping saya ada dua rekan tim, depan dan belakang juga. Polisi sangat tidak memiliki apa pun untuk menahan saya, tetapi saya merana," katanya.
"Saya tidak memiliki pengacara dengan cepat dan mereka menangkap saya. Gadis itu kemudian dipanggil kembali untuk ditanyai dan mengubah kesaksiannya,” ucap Simic.
Simic mengaku pada pemeriksaan terakhir kepada gadis dengan inisial RW itu ditemukan hasil catatan medis bahwa gadis tersebut memiliki masalah mental.
"Akhirnya, polisi menyadari tindakannya (kesalahan). Teman gadis itu pernah diperkosa ketika naik pesawat dan dia takut seseorang akan memperkosanya," ucapnya.
Polisi melihat catatan medis bahwa gadis itu memiliki masalah mental. Hakim bertindak serius dan saya dibiarkan pulang," Simic melanjutkan.
Baca Juga: Best 11 Versi Marko Simic, Setiap Posisi Punya Cerita
Memang masalah itu tidak membuat karier Simic meredup. Faktanya, ia menuntaskan Liga 1 2019 dengan mencetak 28 gol dan meraih sepatu emas.
Namun, ia mengaku banyak kehilangan sponsor. Bahkan, selama enam bulan setelah kembali ke Indonesia tak ada sponsor yang datang.