- Direktur Teknik (Dirtek) PSSI, Indra Sjafri, mengungkap cara dalam menemukan bakat sepak bola di Indonesia.
- Indra Sjafri sempat mengunjungi berbagai wilayah di Indonesia.
- Pemantauan bakat di Indonesia juga dilakukan melalui kompetisi dalam jenjang kelompok umur.
SKOR.id - Indra Sjafri yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik (Dirtek) PSSI berbagi pengalaman dalam menjaring bakat sepak bola di Indonesia.
Indra Sjafri memang dikenal sebagai salah satu pelatih yang memaksimalkan talent scouting untuk menjaring bakat muda.
Wilayah Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Indra Sjafri: Inferioritas Buat Pemain Muda Layu Sebelum Berkembang
Bakat-bakat terpendam di berbagai daerah terpencil menjadi sulit terpantau tanpa adanya penjaringan bakat.
Dalam kesempatan live Instagram bersama Skor.id, Senin (13/4/2020), coach Indra Sjafri mengungkap strategi yang dipakai dalam menjaring bakat di daerah.
"Wadah scouting pemain yang paling baik itu kompetisi," ujar Indra Sjafri.
"Apa yang saya lakukan di tahun 2012-2013, dan sampai sekarang saya masih blusukan, yaitu dalam rangka mencari para pemain yang memang tidak terlibat di kompetisi," ujar Indra Sjafri menambahkan.
Untuk memaksimalkan pencarian bakat para pesepak bola muda, pria berusia 57 tahun itu menjalin kerja sama dengan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Melalui kerja sama tersebut, kemudian dibuat kompetisi sepak bola antar-SMP mulai dari tingkat kecamatan.
Baca Juga: Indra Sjafri: Inferioritas Buat Pemain Muda Layu Sebelum Berkembang
Lebih lanjut, Indra menyebut cara itu efektif dalam menjaring bakat di berbagai daerah.
"Bisa dari blusukan seperti yang saya lakukan tahun 2012-2014, saya datang ke daerah mengumpulkan banyak orang, itu tingkat kesalahan kita memilih tinggi, karena kita hanya melihat satu jam dua jam untuk menentukan apakah dia bagus atau tidak," ujar Indra Sjafri.
"Tetapi kalau dari kompetisi kita melihat dari pertandingan ke pertandingan. Yang dilihat kualitas skill, teknik, fisik, dan mental. Itu bisa dilihat selama kompetisi," ujar Indra Sjafri menambahkan.
Sistem kompetisi yang memakan waktu lebih panjang membuat pemantauan lebih efektif.
Sebab, tim pencari bakat memiliki kesempatan lebih banyak dalam memantau pemain.
Keberadaan kompetisi di semua jenjang kelompok umur dinilai Indra Sjafri merupakan langkah efektif untuk memantau bakat di berbagai daerah.
Dulu, langkah eks-pelatih timnas Indonesia U-19 itu melakukan blusukan ke berbagai daerah seperti Natuna dan Atambua sempat dipertanyakan.
Baca Juga: Indra Sjafri Merepons Keputusan Ratu Tisha yang Mundur dari Sekjen PSSI
Sebab, belum tentu daerah yang ia datangi memiliki pemain muda berbakat.
"Untuk saya bukan ada atau tidak adanya pemain, tetapi bagaimana perhatian kami sebagai tim pelatih yang membangun tim nasional, bagaimana dia diberi kesempatan," ujar Indra Sjafri.
"Untuk mereka pun yang terpilih atau tidak, tidak masalah bagi mereka. Tapi bagaimana mereka merasa dilibatkan dalam pembangunan tim nasional. Nah, untuk itu tidak bisa lagi blusukan, tetapi harus kompetisi," ujar Indra Sjafri.
Sebagai Dirtek PSSI, Indra Sjafri akan memastikan kompetisi ini tetap berjalan di tingkat daerah.
Pria asal Sumatra Barat itu berharap semua pemain dari pelosok daerah mana pun bisa memperlihatkan kemampuan melalui kompetisi tersebut.