- Pemain keturunan Indonesia, Joey Suk, tampaknya melewati masa-masa yang cukup sulit beberapa waktu belakangan.
- Gelandang HNK Gorica itu sempat mengalami sakit flu di saat dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19.
- Selain Sakit, Joey Suk juga merasakan gempa bumi yang melanda Zagreb, Kroasia.
SKOR.id - Pemain keturunan Indonesia, Joey Suk, yang saat ini tinggal di Zagreb, Kroasia, tampaknya tengah melewati masa-masa yang cukup sulit beberapa waktu belakangan.
Betapa tidak, gelandang HNK Gorica itu sempat mengalami sakit fl pada saat dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Joey sampai harus terkapar selama kurang lebih dua minggu akibat sakitnya tersebut.
Meski merasakan gejala sakit yang bisa dibilang mirip dengan Covid-19, Joey mengaku tak khawatir.
Baca Juga: Positif Covid-19, Legenda Liverpool Diperkenankan Kembali ke Rumah
"Tidak, saya tidak terlalu merasa khawatir. Saya langsung menghubungi dokter klub dan menerima perawatan," ujar Joey seperti dikutip dari Gelderlander.
Beruntungnya, dokter tim mengatakan bahwa sakit yang dialami Joey hanya flu biasa dan tak mengindikasikan Covid-19.
"Dokter juga meyakinkan saya bahwa gejalanya tidak menunjukkan corona, itu hanya flu biasa karena bakteri streptokokus," ucap Joey Suk menjelaskan.
Namun, hal apes lain justru dialami pemain berusia 30 tahun itu. Pasalnya, ia sempat merasakan gempa bumi yang mengguncang ibu kota Kroasia pada saat ia masih terbaring sakit di kasurnya.
"Saat itu pukul setengah lima pagi, seluruh rumah terguncang. Saya terbangun dan langsung berdiri di sebelah kasur. Setelah itu saya bersama dengan istri dan anak keluar rumah," ujar mantan pemain NAC Breda itu.
Baca Juga: FIFA Siap Bantu Keuangan Klub Saat Pandemi Covid-19
"Di jalan kami melihat rumah bergetar, sangat tidak biasa. Itu sangat menakutkan," katanya.
Setelah kurang lebih dua pekan terkapar, Joey merasa bahwa ia saat ini sudah baik-baik saja.
"Saya sudah baik-baik saja saat ini. Seumur hidup saya tak pernah merasa sakit seperti minggu lalu," ucap Joey.
Joey kini memutuskan untuk tetap berada di Zagreb selama masa pandemi ini meski diperbolehkan pulang kampung oleh klub.
Ia merasa tak ingin mengambil risiko untuk pulang ke Belanda setelah mengalami sakit selama dua pekan tersebut.
"Semuanya harus tetap di rumah dan tidak boleh berpergian, saya tidak mau mengambil risiko dan akan tetap di Zagreb," kata Joey menutup.