- Bek timnas Indonesia yang berkiprah di Liga Thailand, Yanto Basna mengaku gajinya akan dipotong 50 persen.
- Yanto Basna yang membela klub Thailand, PT Prachuap FC, mengaku akan mengikuti aturan federasi dan Pemerintah Thailand guna memerangi virus corona.
- Kasta tertinggi Liga Thailand atau Thai League 1 2020 akan terhenti hingga Mei tahun ini.
SKOR.id – Seperti layaknya Liga 1 2020, kompetisi kasta tertinggi Liga Thailand juga mengalami penundaan terkait pandemi virus corona.
Penundaan kompetisi ini tentu menimbulkan dampak yang buruk bagi tim maupun para pemain, pelatih, dan ofisial.
Salah satunya masalah gaji. Tidak adanya pemasukan klub semenjak kompetisi ditunda tentu menghambat pemasukan atau pendapatan.
Di Indonesia, kondisi ini akhirnya direspons PSSI bahwa klub dapat memperbaharui kontrak untuk menyesuaikan gaji selama kompetisi diliburkan, sebesar 25 persen.
Baca Juga: Yanto Basna Lebih Pilih Bermain di Jepang daripada Eropa, Ini Alasannya
Hal yang sama dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Thailand (FAT). Mereka juga sudah menunda kompetisi sepak bola.
Baca Juga: Masa Karantina, Gelandang Madura United Ini Asah Bakat Terpendam
FAT juga memberikan aturan bahwa setiap klub dapat melakukan pemotongan gaji pemain dan ofisial.
“Situasi liga sekarang berhenti sampai Mei. Di sini, kami juga belum ada latihan. Kami ikuti arahan dari pemerintah dan federasi,” kata Yanto Basna.
“Saat ini, saya sedang menjadi 'pengacara', pengangguran banyak acara,” ujar Basna sambil tertawa.
Namun, FAT diakui Yanto Basna beda dengan PSSI soal kebijakan potong gaji. Mereka hanya mematok untuk pemotongan gaji pemain sebesar 50 persen.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Yanto Basna: Dilarang Keluar Thailand dan Jawab Isu soal Persija
“Kalau disini juga sama ada pemotongan gaji, tetapi bedanya di sini hanya 50 persen," kata Yanto.
"Mungkin minggu depan, semua itu baru dibicarakan oleh manajeman klub terkait masalah ini. Tetapi harapan saya tidak dipotong,” ujar pemain pemain yang berkarier di Thailand sejak 2018 itu.