- Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, adalah pelatih yang menerapkan gaya permainan agresif.
- Selain agresif dalam permainan menyerang, Paul Munster juga agresif dalam artian seorang pelatih.
- Keberadaan Paul Munster di dalam Bhayangkara FC tidak lepas dari sosok Simon McMenemy.
SKOR.id - Pada paruh kedua musim lalu, Bhayangkara FC secara mengejutkan menunjuk Paul Munster sebagai pelatih saat tim membutuhkan penyelamat.
Bhayangkara FC memilih pelatih asing tanpa pengalaman di Indonesia, ketika klub sedang menurun performanya dalam Liga 1 2019, mengisi posisi ke-13.
Tapi Paul Munster membuktikan dia adalah sosok yang tepat. Tim berjulukan The Guardian itu bisa kembali ke papan atas dan finis pada posisi keempat.
Dari 17 laga tersisa, tim 10 kali menang, lima seri, dan hanya dua kali kalah. Itu sedikit banyak karena permainan agresif yang diterapkan Paul Munster.
Mantan pelatih tim nasional Vanuatu ini memang tergolong pelatih yang menjunjung tinggi agresivitas, membuat tim bermain menyerang.
Baca Juga: Bhayangkara FC Ditahan Persija, Paul Munster Bicara soal Keberuntungan
Semua tak lepas dari latar belakang pelatih berusia 38 tahun yang merupakan eks-penyerang. Ya, Paul Munster adalah mantan pesepak bola yang berposisi striker.
Berbagai tim dibelanya dan yang paling subur saat membela London City, 2004, mencetak 25 gol dari 19 laga. Total selama karier, ada 75 gol dari 159 laga.
Agresifnya Paul Munster pun tak hanya sebatas pada gaya main timnya, namun juga terjadi pada caranya melatih yang diakui sebagai pelatih yang galak.
"Dia (Paul Munster) galak tapi itu demi kebaikan tim. Saya suka karena galaknya ke semua pemain, tak pandang bulu," kata winger Bhayangkara FC, Andik Vermansah.
Baca Juga: Adam Alis Tak Ingin Selebrasi, Paul Munster Akan Ganti
Kendati begitu, di luar lapangan atau selain kala bertanding dan melatih, Paul Munster adalah sosok pelatih yang jenaka.
Ia kerap berbagi senyum dan canda ke orang di sekeliling baik itu pemain, ofisial tim, ataupun wartawan yang hendak meliput aktivitas Bhayangkara FC.
Sementara itu, yang mungkin tak banyak diketahui, Paul Munster adalah warisan dari pelatih Bhayangkara FC terdahulu, Simon McMenemy.
Posisi yang ditempati Paul Munster kini tak bisa didapat tanpa ada andil pelatih yang juga mantan pelatih timnas Indonesia tersebut.
McMenemy mundur dari jabatannya pasca-musim 2018, sebab diberi mandat melatih timnas Indonesia, sehingga posisinya lowong.
Setelah Angel Alfredo Vera gagal sebagai penerus, McMenemy yang memberi masukan ke pihak Bhayangkara untuk memilih Paul Munster.
"Kami panggil dia (Paul Munster) atas rekomendasi Simon McMenemy, karena dia punya karakter yang senang pemain muda," kata COO Bhayangkara, Sumardji, kala itu.
Sekarang, setelah 215 hari melatih Bhayangkara FC, tim yang diasuh Paul Munster punya rapor 10 kali menang, delapan imbang, dan dua kalah dari 20 laga.
Baca Juga: Paul Munster : Bhayangkara FC dan Persija Jakarta Bukan Tim Bintang
Bukti agresivitas timnya terlihat dari rasio gol yang mencapai 1,6 gol per pertandingan, namun sayangnya angka kemasukan juga cukup tinggai yakni 1,1 gol per laga.
Musim ini, dalam Liga 1 2020, menjadi tantangan besar yang menjadi pembuktian sebenarnya dari Paul Munster untuk The Guardian.
Manajemen klub sudah membuat mewah komposisi skuad dan pelatih asal Irlandia Utara ini diberikan target sangat tinggi yakni menjadi juara.