- Mulyawan Munial sayangkan PSSI tidak libatkan pemain dan pelatih sebelum keluarkan SK.
- Menurut Muly, pemain dan pelatih menginginkan gaji bulan Maret dibayar penuh.
- Agen beberapa pemain ini berharap klub pertimbangkan sisi sosial pemain bergaji kecil.
SKOR.id - Surat Keputusan (SK) PSSI nomor 48.SKEP/III/2020 tentang Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020, menuai pro dan kontra.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melayangkan surat tanggapan yang berisi keberatan atas SK tersebut dengan beberapa pertimbangan.
Salah satu agen pemain, Mulyawan Munial, sejalan dengan APPI. Ia menyayangkan SK tersebut keluar tanpa melibatkan pemain dan pelatih.
"Walaupun force majeure, ini melibatkan kontrak dua pihak. FIFA sedang diskusi sama FIFPro. Belum ada yang declare force majeure, masih sekadar ditunda," kata Mulyawan.
Dalam SK tersebut juga tertuang perihal pembayaran gaji pemain, pelatih, maupun ofisial tim, di mana klub dipersilakan membayar 25 persen dari angka kontrak.
Baca Juga: APPI Kirim Surat Keberatan atas SK PSSI tentang Penghentian Liga 1 dan Liga 2
Lelaki yang biasa disapa Muly ini mencontohkan, pada Maret pemain diliburkan pada kisaran tanggal 18-20. Artinya, sejumlah pemain masih bekerja normal.
Sejatinya, pada akhir Maret, tanpa adanya wabah virus corona, kompetisi pun diliburkan karena masuk agenda FIFA Matchday.
Sudah begitu, Muly membeberkan, ada beberapa klub yang juga belum membayar uang muka atau gaji untuk Januari dan Februari.
Dengan kata lain, Muly tak ingin ada pihak-pihak yang ingin mengambil kesempatan untuk menghilangkan kewajiban mereka sebelum status kahar dikeluarkan.
Baca Juga: Harapan dan Imbauan Agen Pemain Indonesia terkait Kompetisi
"Kalau gaji ke depan, misal bulan April sampai Juni yang sebesar 25% maksimal, menurut saya itu cukup fair," Muly menuturkan.
Namun, perlu juga dipertimbangkan sisi sosial bagi para pemain yang memiliki gaji dalam kontrak yang tidak terlalu besar.
"Tapi concern yang lain, bagaimana yang gajinya cuma Rp5 juta? Apakah Rp1,25 juta sebulan cukup untuk menghidupi keluarganya?" ucanya retoris.