- Ada tujuh pemain Persija Jakarta yang perannya tidak tergantikan.
- Delapan pemain menjadi saling mengisi dalam dua laga awal musim.
- Rerata usia pemain Persija yang jadi andalan tim dalam usia matang.
SKOR.id - Persija Jakarta terus bertransformasi. Dari musim lalu merupakan tim papan bawah, kini klub ibu kota ini ingin menjelma jadi klub raksasa yang pantang kalah.
Dari tiga pekan awal Liga 1 2020, di mana Persija hanya melakoni dua pertandingan, ada tujuh pemain yang perannya tidak tergantikan.
Ketujuh pemain tersebut adalah Andritany Ardhiyasa, Ryuji Utomo, Rezaldi Hehanussa, Marco Motta, Riko Simanjuntak, Marko Simic, dan Osvaldo Haay.
Tujuh pemain ini tampil penuh dan tak diganti. Sejatinya ada tiga pemain lagi yang juga tampil dua kali, namun menit mainnya tak penuh.
Ketiga pemain yang dimaksud adalah Marc Klok, Evan Dimas, dan Rohit Chand. Dari ketiganya, Rohit tampil 180 menit atau digantikan saat injury time.
Baca Juga: Pemalsu Jersi Persija Terancam Pidana dan Denda Rp300 Juta
Fakta ini menunjukkan bahwa pelatih Persija, Sergio Farias, sudah menemukan kekuatan inti Macan Kemayoran, julukan Persija, untuk mengarungi Liga 1 2020.
Menariknya, dari 10 pemain, yakni tujuh pemain tak tergantikan dan tiga pemain andalan lainnya, hanya dua nama yang telah berusia kepala tiga.
Dua pemain itu yakni Marco Motta dan Marko Simic. Artinya, kekuatan utama Persija musim ini adalah pemain-pemain bertenaga kuda yang sedang dalam masa keemasan.
Evan Dimas contohnya, tampil saat menghadapi Bhayangkara FC di Jakarta, padahal sehari sebelumnya baru saja menjalani resepsi pernikahan di Surabaya.
Baca Juga: Buku Kesukaan dan Film Favorit Riko Simanjuntak Selama Libur
Pemain-pemain pelapis Persija pun sedang dalam usia terbaik. Sandi Darma Sute, Ramdani Lestaluhu, Novri Setiawan, sedang dalam usia keemasan.
Hanya Maman Abdurrahman, Otavio Dutra, dan Tony Sucipto sebagai pemain pelapis yang usianya sudah kepala tiga atau di atas 30 tahun.
Farias mengatakan, dalam latihan terakhir sebelum melawan Bhayangkara FC dan tim diliburkan dari latihan, keseimbangan jadi acuannya.
Keseimbangan yang dimaksud adalah stabilitas permainan tim tanpa memandang nama besar. Baginya kemampuan pemain dalam pertandingan jadi acuan.
Baca Juga: Marco Motta, Bersaing dengan Legenda Persija dan Melawan Tradisi
"Saya selalu katakan kepada pemain semua memiliki peluang yang sama untuk menjadi pilihan dalam pertandingan," ucap pelatih asal Brasil tersebut.
Sayangnya, stabilitas yang sedang dibangun terhalang jeda kompetisi karena merebaknya pandemi virus corona. Virus ini membuat dunia panik, termasuk Indonesia.