- Wiljan Pluim divonis tidak boleh bermain dua laga Piala AFC 2020 bersama PSM Makassar.
- Hal itu diakui Bojan Hodak sangat merugikan timnya.
- Pelatih asal Kroasia itu sangat menyesali keputusan AFC atas hukuman kepada salah satu pemain gelandang PSM Makassar itu.
SKOR.id – Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak mengkritik kerja AFC yang kurang baik dan tidak menguntungkan timnya.
Hal itu dikarenakan keputusan AFC yang menghukum gelandang andalan PSM Makassar, Wiljan Pluim.
Pemain asal Belanda itu tidak bisa dimainkan dalam dua laga berturut-turut sehari sebelum laga melawan Shan United, Rabu (26/2/2020).
“Satu hal yang harus diketahui, sehari sebelum pertandingan kami diberitahu Pluim terhukum dua laga ke depan termasuk hari ini,” ujar Bojan Hodak.
Baca Juga: Piala AFC 2020 - PSM Makassar Menang, Bojan Hodak Kurang Senang
Pelatih asal Kroasia itu menyesalkan keputusan AFC yang terlalu berat. Sebab, Wiljan Pluim adalah pemain penting skuad Juku Eja.
Wiljan Plui masuk dalam skema utama Bojak Hodak untuk PSM yan berlaga pada Piala AFC 2020.
Baca Juga: Liga 1 2020 - Persita Punya Logo Baru dan Maskot Anyar
“Dikarenakan hal tersebut, tim tentu dirugikan," ujar Bojan Hodak dengan nada kecewa.
"Saya sudah mempersiapkan strategi dengan Pluim dan harus memikirkan perubahan taktik."
"Ini yang terjadi jika orang tak mengerti sepak bola di luar sana,” katanya menegaskan.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Segera Pensiun, Menpora Beri Tanggapan
Pemain dengan nama lengkap Willem Jan Pluim mendapatkan kartu merah langsung ketika menjalani laga melawan Lanelok United.
Laga PSM kontra Lalonok United pada Kualifikasi Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu (29/2/2020).
Ketika itu, Bojan Hodak juga mengkritik wasit Hassan Akrami asal Iran yang bertugas dalam laga tersebut.
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Enggan Urusi Polemik Sponsor Tira Persikabo
“Saya heran dan kesal atas keputusan wasit. Saya di sepakbola selama 35 tahun baru melihat kejadian seperti ini,” katanya.
Pemain asal Belanda tersebut diganjar kartu merah langsung usai memprotes wasit dengan berteriak dan menepuk tangan.