- Manajemen Sriwijaya FC datangi BOPI dan meminta bantuan untuk selesaikan masalah utang PT LIB.
- Manajer Sriwijaya, Hendri Zainuddin, mengaku PT LIB masih memiliki utang 3,4 miliar kepada Sriwijaya FC.
- BOPI akan membantu dan mengawasi permasalahan tersebut.
SKOR.id - Sriwijaya FC mendatangi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk meminta bantuan menyelesaikan permasalahan utang PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) kepada klub Sumatera Selatan itu.
Hendri Zainuddin, manajer Sriwijaya FC, dan Faisal Mursyid, sekretaris tim, menyambangi kantor BOPI di Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Jakarta, pada Kamis (13/2/2020).
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zaenuddin, mengatakan, LIB masih memiliki utang kepada Laskar Wong Kito sebesar Rp3,4 miliar.
Baca Juga: Kembali ke Timnas Indonesia, Febri Hariyadi Siap Kerja Keras
Menurut Hendri, pihak operator kompetisi memiliki utang sebanyak Rp4,6 miliar, namun sudah dicicil dan berkurang menjadi Rp3,4 miliar.
Nilai tersebut merupakan utang dari keuntungan hak siar, subsidi Elite Pro Academy 2018, dan subisidi kompetisi Liga 1 2017.
"Hari ini Sriwijaya FC resmi melaporkan, atau bahasanya ingin diayomi oleh BOPI, karena pada tahun lalu BOPI luar biasa tegas," kata Hendri.
"Klub yang menunggak gaji pemain, rekomendasi tidak keluar. Jadi itu dampaknya luar biasa, sekarang setiap klub tidak ada yang menunggak gaji," ujar Hendri menambahkan.
Sedangkan itu, Ketua BOPI, Richard Sam Bera, mengatakan bahwa mereka akan membantu Sriwijaya FC untuk mediasi dengan PT LIB.
Lebih dari itu, Richard mengaku akan terus mengawasi permasalahan yang dialami Sriwijaya tersebut.
Baca Juga: BATC 2020: Demi Poin Olimpiade, Greysia Tak Turun Lawan Thailand
"Kami sudah dengar, tim ini akan berlaga di Liga 2, kami akan menganalisa dan juga menyampaikan kepada pihak LIB," ucap Richard.
"Karena posisi BOPI hanya memfasilitasi untuk memediasi antara Sriwijaya dan PT LIB. Jadi itu yang bisa kami lakukan melalui instrumen yang kami miliki dalam pengendalian dan pengawasan," ujar mantan atlet renang Indonesia itu.